KABAR BANTEN - Bulan Shafar merupakan bulan ke dua pada sistem penanggalan Hijriyah, sebagian umat muslim ada yang mempunyai amalan tertentu saat bertepatan pada hari Rebo Wekasan atau Rabu terakhir di Bulan Shafar tersebut
Dimana hari Rabu terakhir di Bulan Shafar ini oleh masyarakat Jawa sendiri banyak yang menyebutnya sebagai hari Rebo Wekasan.
Rebo Wekasan atau Rabu terakhir di Bulan Shafar merupakan istilah untuk ritual keagamaan(amalan-amalan) yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar sebagai bentuk meminta perlindungan atau keringanan kepada Allah SWT dari berbagai macam bala (malapetaka, kesialan dan lain-lain) yang akan diturunkan pada hari tersebut.
Baca Juga: Misteri dan Mitos Sungai Brantas Jawa Timur Ada Sosok Buaya Putih Serta Keberadaan Harta Karun
Asal usul tradisi menjalankan amalan Rebo Wekasan ini diketahui telah berlangsung sejak lama dan secara turun-temurun di kalangan masyarakat Islam di tanah Jawa.
Asal-usul amalan Rebo Wekasan ini diketahui bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151H) dalam kitabnya yang berjudul "Fathul Malik Al- Majid Al-Mu-Allaf Li Naf'il 'Abid Wa Qam'i Kulli Jabbarin 'Anid" (sering disebut dengan nama Mujarrobat Ad-Dairobi).
Anjuran serupa juga dapat ditemui dalam kitab "Jawahir Al-Khumus" karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-'Atthar (w.970 H), dan juga berbagai kitab lainnya.