Mengenal Sosok Ilmuwan Muslim Bapak Optik Modern Ibn al-Haytham

- 29 September 2023, 17:47 WIB
Ilustrasi terkait artikel Bapak Optik Modern Ibn al-Haytham
Ilustrasi terkait artikel Bapak Optik Modern Ibn al-Haytham /Dan Cristian Pădureț/Unsplash

KABAR BANTEN – Dalam dunia ilmu pengetahuan, seorang ilmuwan seringkali dikenang melalui kontribusinya yang luar biasa.

 

 

Salah satu ilmuwan yang mewariskan pengetahuan berharga kepada umat manusia adalah Ibn al-Haytham, yang dikenal sebagai Bapak Optik Modern.

Mengutip dari kanal One Islam Production di youtube, Kabar Banten menghadirkan Biografi dan Fakta Fakta mengenai perjalanan hidup dan pencapaian luar biasa ilmuwan ini yang memengaruhi dunia ilmu pengetahuan.

Biografi Singkat Ibn al-Haytham

Ibn al-Haytham, seorang fisikawan, matematikawan, dan astronom dari Zaman Keemasan Islam, merupakan tokoh yang perlu diapresiasi.

Lahir di Basra dan menjalani sebagian besar hidupnya di Kairo, dekat Universitas al-Azhar yang terkenal, ia membawa perubahan mendasar dalam bidang optik dan persepsi visual.

Awal Perjalanan dan Pengaruhnya

Perjalanan Ibn al-Haytham dalam dunia optik dimulai dengan rasa keingintahuannya terhadap sifat cahaya dan penglihatan.

Ia termasuk di antara yang pertama mengusulkan bahwa penglihatan terjadi di otak, sebuah konsep yang menantang pemikiran konvensional pada masanya.

Kehidupan awalnya di Basra dan kemudian di Kairo membentuk perjalanan ilmiahnya.

 

 

Kitab al-Manazir: Pencapaian Bersejarah

Karya terkenal Ibn al-Haytham, "Kitab al-Manazir" (Buku Optik), adalah karya monumental yang mencakup volume 10 hingga 21.

Karya yang revolusioner di bidang optik fisik ini, dibaca bahkan di kagumi oleh ilmuwan terkemuka seperti Isaac Newton, Johannes Kepler, Christian Huygens, dan Galileo Galilei selama Abad Pertengahan.

Teori Penglihatan

Salah satu kontribusi signifikan Ibn al-Haytham adalah teori penglihatan. Ia mengajukan bahwa penglihatan terjadi saat cahaya memantul dari objek dan mencapai mata.

Penglihatan dipandang sebagai sesuatu yang subjektif, dipengaruhi oleh pengalaman pribadi, dan berbeda antarindividu.

Teori inovatifnya menggabungkan elemen argumen-argumen sinar matematika Euclid, tradisi medis Gallon, dan teori intermisi Aristoteles.

Memecahkan Misteri Persepsi Titik Objek

Ibn al-Haytham berjuang untuk menjelaskan bagaimana setiap titik pada objek berkorespondensi dengan satu titik pada mata. Ia mengusulkan bahwa hanya sinar tegak lurus dari objek yang akan terdeteksi oleh mata.

Penemuan brilian ini memungkinkannya untuk memecahkan masalah ketika banyak sinar mencapai mata dari satu titik pada objek, suatu masalah yang telah membingungkan para ilmuwan selama berabad-abad.

Warisan Ilmu Ibn al-Haytham

Warisan Ibn al-Haytham tidak hanya terbatas pada optik. Ia juga berkontribusi signifikan dalam teori bilangan, geometri, astronomi, dan filsafat.

Pengaruhnya bertahan selama berabad-abad, dan saat ini, ia dihormati dengan diberi nama sebuah kawah benturan bulan dan wajahnya menghiasi uang kertas Irak.

Warisan Ilmiah yang Tidak Terlupakan

Seperti yang diungkapkan oleh sejarawan ilmu pengetahuan Inggris, H.J. Winter, signifikansi Ibn al-Haytham dalam sejarah fisika tidak tertandingi.

Karyanya mempertemukan era keemasan Yunani dan zaman keilmuan Muslim, menghidupkan kembali semangat eksperimen kuno.

Kontribusi Ibn al-Haytham dalam optik dan teori penglihatan terus menginspirasi ilmuwan dan cendekiawan hingga hari ini, menjadikannya sosok cemerlang dalam sejarah ilmu pengetahuan, semoga Allah Azzawajal memberikan Rahmat Kepadanya dan kita semua.***

 

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: Youtube One Islam Production


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah