Fakta Dibalik Tembok Ratapan Yahudi Disebut Juga Tembok Barat di Area Masjid Al Aqsha Palestina

- 28 November 2023, 12:15 WIB
Ilustrasi terkait fakta dibalik tembok ratapan Yahudi di area Masjid Al Aqsha sebelah barat yang disebut juga tembok barat.
Ilustrasi terkait fakta dibalik tembok ratapan Yahudi di area Masjid Al Aqsha sebelah barat yang disebut juga tembok barat. /Tangkapan layar/YouTube Alfaidah

KABAR BANTEN - Tembok barat di area Baitul Maqdis Palestina atau orang-orang Yahudi menyebutnya tembok ratapan Yahudi.

 

Tembok ini memiliki makna sangat dalam bagi berbagai keyakinan dan sejarah yang memikat, penasaran dengan keberadaan dan keunikan tembok ratapan atau yang dikenal sebagai tembok barat di area Baitul Maqdis Palestina, serta perbedaan pandangan terhadap tembok ratapan dari sudut pandang yang berbeda?

Berikut informasi lengkapnya sebagaimana dikutip Kabar Banten dari YouTube Alfaidah:

Baca Juga: Disebutkan Dalam Al Qur'an! Inilah 3 Janji Allah Untuk Bangsa Yahudi, 2 Sudah Terjadi 1 Belum, Apa itu?

Tembok ratapan sering juga disebut tembok barat adalah bagian penting dari kompleks Masjidil Al Aqsha di wilayah Baitul Maqdis Palestina tempat ini memegang nilai sakral bagi berbagai keyakinan termasuk kaum Yahudi, tembok ratapan adalah sebuah struktur kuno yang terletak di kota tua Yarusalem memiliki signifikan penting bagi kaum Yahudi karena dianggap sebagai sisa-sisa dari dinding baut suci yang dibangun oleh raja Herodes di Yarusalem.

Dikenal sebagai tembok ratapan atau tembok barat dalam kompleks Baitul Maqdis, tembok ratapan menjadi saksi sejarah bagi peristiwa pada tahun 70 Masehi ketika tentara Romawi menghancurkan bait suci meninggalkan hanya tembok barat atau tembok bagian barat yang masih berdiri hingga hari ini.

Tembok ini telah menjadi lambang sejarah bagi bangsa Yahudi, tembok ratapan atau tembok barat merupakan bagian dari dinding barat yang mengelilingi bukit bait suci disebut juga bukit Moria atau bukit Sion.

Sementara kaum muslim menganggap tembok barat ini sebagai tembok Al Buraq yaitu tempat Nabi Muhammad SAW mengikat Buroq saat melakukan perjalanan Isro mi'raj.

Tembok barat atau tembok ratapan ini mempunyai panjang sekitar 485 meter tetapi hanya sebagian kecilnta yang terlihat dari luar.

Bagian yang paling sering dikunjungi oleh orang Yahudi adalah bagian selatan yang memiliki panjang sekitar 60 meter dan tinggi sekitar 19 meter, bagian tembok itu dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian untuk laki-laki dan bagian untuk perempuan.

Sesuai dengan tradisi Yahudi bagian lain dari tembok ratapan dapat dilihat dari terowongan bawah tanah yang dibuka untuk umum pada tahun 1980 -an.

Orang Yahudi memiliki tradisi meletakan doa atau permohonan pada selembar kertas dan memasukannya ke celah batu tembok ratapan kertas-kertas ini rutin dibersihkan dua kali setahun oleh pekerja khusus dan dikebumikan sesuai hukum Yahudi di Gunung Zaitun, tembok ratapan menjadi simbol penting bagi identitas nasional dan Israel.

Setiap tahun jutaan orang Yahudi dari seluruh dunia berkunjung ke tembok ratapan untuk berdoa dan merayakan hari raya mereka seperti Hanuka, Tisha Beaf, Yongkipur dan Sukot.

Selain menjadi tempat ibadah tembok ratapan juga menjadi pusat kegiatan sosial dan politik yang berkaitan dengan isu-isu Yahudi, misalnya gerakan wanita, tembok ratapan yang memperjuangkan kesetaraan hak beribadah antara perempuan Yahudi dan laki-laki di tempat ini.

Pada awalnya orang-orang Yahudi memusatkan tuntutan mereka terhadap bagian barat dari Masjid Al Aqsha yang mereka sebut tembok ratapan.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Memperbesar Kemaluan Menurut Pandangan Islam? Simak Penjelasan Buya Yahya

Situasi di Baitul Maqdis atau Masjid Al Aqsha saat ini menjadi semakin memilukan dan menyedihkan, provokasi melalui mobilitas orang Yahudi yang didorong oleh Israel telah terlihat jelas sejak tahun 1920 -an terutama Dala fokus tuntutan mereka terhadap sisi barat dari Masjid Al Aqsha yang mereka orang muslim sebut tembok Buraq dan mereka orang Yahudi sebut tembok ratapan.

Tembok dan area sekitarnya secara hakikatnya adalah tanah wakaf Islam yang tetap memiliki dokumen dan catatan hal ini diakui bahkan oleh tim investigasi internasional seperti yang dijelaskan oleh dokter Muhsin Muhammad Saleh dalam bukunya ardhu filistine washabuha(tanah Palestina dan rakyatnya).

Beberapa hari setelah pendudukan Al quds kelompok zionis Yahudi meruntuhkan kampung Al mugarabah yang berada di depan tembok ratapan atau tembok barat dari Masjid Al Aqsha.

Di tembok ini juga terdapat tembok Buraq yang juga disebut tembok ratapan, kampung Al Mugarabah pada saat itu terdiri dari 135 rumah dan 2 masjid.

Saat itu kampung Mugarabah dihancurkan sepenuhnya dijadikan dataran kosong yang digunakan oleh orang-orang Yahudi untuk melakukan ibadah mereka meskipun tanah tersebut merupakan wakap Islam.

Menurut Muhsin Muhammad Saleh setelah peristiwa tersebut orang Yahudi mulai melakukan oprasi penggalian di bawah Masjid Al Aqsha dan area sekitarnya.

Mereka orang Yahudi fokus pada oprasi bagian barat dan selatan Masjid Al Aqsha dalam upaya untuk menemukan bukti yang mendukung klaim mereka terhadap situs suci ini.

Namun yang mereka temukan sebagian besar adalah artefak Islam yang memperkuat kedudukan dan identitas Islam di Al quds.

Baca Juga: Di Tengah Konflik Palestina Israel Inilah Beberapa Keistimewaan Wanita Palestina

Mulai dari tahun 1967 hingga tahun 2000 oprasi penggalian ini telah melewati 10 tahap dilakukan dengan tekun namun secara diam-diam, tembok ratapan sebagai simbol spiritual yang memukau bagi berbagai komunitas, tembok ratapan juga memiliki kisah panjang dan penting dalam sejarah.

Dari ritual doa hingga gerakan sosial tembok ini tidak hanya menjadi titik ibadah tetapi juga panggung bagi perjuangan dan perbedaan pendapat.

Mari kita terus menghormati dan memahami kekayaan budaya serta perbedaan kepercayaan yang diwariskan kepada kita semoga informasi ini bermanfaat.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Alfaidah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah