Melalui Halaqoh Kubro Tahfidzul Quran, Membentuk Karakter Bangsa

- 22 Mei 2017, 11:59 WIB
halaqoh kubro tafiz quran
halaqoh kubro tafiz quran

TANGERANG, (KB).- Ribuan penghafal Alquran berkumpul di Gedung Serba Guna DPD LDII Kab. Tangerang, Tigaraksa, Tangerang Barat, Ahad (21/5/2017). Mereka adalah generasi muda DPW LDII Banten, dari usia anak-anak hingga remaja yang menghadiri Halaqoh Kubro Tahfidzul Quran pertama se-Provinsi Banten. Ketua DPW LDII Banten, Edwin Sumiroza, dalam sambutannya mengatakan, Halaqoh Kubro Tahfidzul Quran adalah kegiatan rutin DPW LDII Provinsi Banten, yang bertujuan menyiapkan generasi penerus bangsa, yang memiliki karakter profesional dan religius. Acara ini juga merupakan kontribusi LDII dalam rangka menyiapkan sumber daya masyarakat, sebagai modal membangun Indonesia di masa yang akan datang. "Membangun generasi penerus bangsa sedini mungkin adalah keharusan," kata Edwin. Pembentukan karakter harus tetap dilaksanakan meskipun dihadapkan dengan berbagai masalah yang sangat kompleks. "Ada tiga nilai yang terkandung di dalam pendidikan tahfidzul Quran, yaitu alim dan faqih, yang mana para tahfidzul Quran, pasti akan menjadi manusia yang tawadu kepada Allah, yang kedua ialah akhlakul karimah atau berbudi pekerti yang luhur," ujar Edwin. Para penghafal Alquran pasti adalah anak-anak yang cerdas, yang mempunyai sikap yang luhur sesuai dengan akhlak yang digambarkan dalam Alquran. "Dan yang ketiga adalah mandiri sehingga tidak bergantung dengan orang lain. Inilah pondasi karakter yang diinginkan oleh para Hafidzul Quran," tutur Edwin Sumiroza. Menurut catatan panitia, terdapat 2.000 santri yang mengikuti halaqoh qubro dari berbagai usia, mulai usia sembilan tahun hingga usia setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam kesempatan itu, hadir pula dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten Drs. H. Deni Rusli, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten KH. Muhammad Rasna Dahlam, M.Ag, dan Ketua DPD LDII Kabupaten Tangerang, H. Dadan Mardiana, ST. Halaqoh Tahfidzul Quran merupakan kegiatan rutin tahunan, dan menjadi agenda utama pembinaan generasi muda LDII di wilayah Banten. Edwin Sumiroza mengatakan, dengan program halaqoh ini, LDII membangun karakter generasi muda, sebagai pribadi yang alim, berbudi pekerti luhur, dan mandiri. Sikap ini menurut LDII sangat penting, di saat generasi muda Indonesia menghadapi gelombang globalisasi, yang terkadang membawa pengaruh buruk terhadap generasi muda. "Tujuan LDII menyelenggarakan Halaqoh Kubro Tahfidzul Quran ini, untuk memotivasi para tahfidz, agar mereka bersemangat dalam menghafal dan belajar mendalami isi Alquran," kata Edwin. Menurut Edwin, generasi muda LDII selain menjadi penghafal Alquran, mereka juga mengerti, mengetahui dan memahami isi, makna, maksud yang terkandung di dalamnya. Sementara itu yang Drs. H. Deni Rusli, M.Si, mengatakan, perkembangan anak dalam berperilaku 60 persen dibentuk dari yang mereka lihat, 20 persen dari apa yang didengar, dan sisanya 20 persen dari apa yang dilihat dan yang didengar. "Untuk bisa menghafal Alquran ada empat cara yang harus dilakukan oleh seseorang penghafal Alquran yaitu semangat dalam menghafal, bahagia atau ceria, mengetahui ilmu yang dihafalkannya, mempunyai akhlaqul atau etika yang baik, dan yang terakhir harus bisa mengevaluasi dirinya masing-masing," ucap Deni. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua MUI Provinsi Banten KH. Muhammad Rasna Dahlan menguji hafalan dari para santri halaqoh, yang hafal 12 juz, lima juz dan tiga juz. Dalam pengujian itu para santri dapat menjawab dengan fasih dan benar. "Saya sudah sering mengikuti acara wisuda Tahfidzul Quran berbagai daerah yang berada di Provinsi Banten, dan saya selalu mengetes santri-santri tersebut sebelum diwisuda, dan saya kagum dengan santri Halaqoh Kubro Tahfidzul Quran yang berada dalam naungan LDII ini," tutur Rasna Dahlan. (H-36)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x