Libatkan WBP dan Petugas, Tari Kolosal Pecahkan Rekor MURI

- 16 Agustus 2019, 05:30 WIB
Tari kolosal di lapas klas I Tangerang
Tari kolosal di lapas klas I Tangerang

TANGERANG, (KB).- Sambut perayaan Hari Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia, warga binaan pemasyarakatan (WBP) beserta petugas di berbagai lapas di Indonesia kompak menari kolosal untuk memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia atau MURI.

Kegiatan yang berpusat di Lapas Klas I Tangerang tersebut, melibatkan 1.500 WBP dan petugas yang dikumpulkan di area lapangan untuk membawakan tarian Indonesia Bekerja Indonesia Jaya, Kamis (15/9/2019).

Tak hanya di Lapas Klas I Tangerang saja, tari kolosal tersebut, juga diadakan serentak di berbagai lapas di Indonesia dengan jumlah pesertanya digadang-gadang mencapai 200.000 peserta.

"Semangat seluruh peserta dilatarbelakangi perayaan HUT ke-74 Kemerdekaan RI dan memberikan kenangan manis dalam keikutsertaan warga binaan pada kegiatan ini di seluruh lapas di Indonesia," kata Direktur Jendral Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami, saat ditemui di lokasi acara.

Tarian kolosal tersebut, diiringi lagu ciptaan dari Sri Puguh yang berjudul Indonesia Bekerja. Sementara, tariannya diciptakan oleh WBP wanita, yaitu Kiki Yovita dan Fitri Meliana. Ketika lagu diputar, para WBP beserta petugas dan masyarakat, kemudian bersama-bersama menari mengikuti gerakan yang sudah dipelajari dibantu dengan instruktur.

Menurut dia, pemecahan rekor tersebut, merupakan ajang untuk menunjukkan, bahwa pembinaan WBP dalam lingkungan lembaga masyarakat berjalan dengan baik. "Kegiatan ini menjadi publikasi sebagian kecil dari hasil pembinaan kepribadian dan juga ingin menyosialisasikan apa saja yang sudah dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan," ujarnya.

Seorang WBP yang ikut menari di Lapas Klas I Tangerang menuturkan, baru beberapa kali berlatih gerakan tarian kolosal tersebut. "Latihannya paling baru tiga kali, selama satu minggu ini," ucap WBP yang bertubuh tinggi mengenakan seragam kaus merah.

Sementara itu, Kepala Lapas Klas I Tangerang Abdul Hany menjelaskan, tempatnya dipilih berdasarkan keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM. "Pertama ditunjuk pimpinan, karena ini Lapas Klas I dan areal untuk kegiatan ini cukup luas, karena ada lapangan bola, tadi kami saksikan hampir 1.500 tumplek pada posisi saat ini," ucapnya.

Seusai melakukan tarian kolosal, perwakilan MURI, kemudian memberikan piagam rekor MURI kepada Dirjen Pas Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami. Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari grup band Wali yang menghibur para WBP setelah bersama-sama memecahkan rekor MURI. (DA)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah