Tangani Bencana Alam, Pemkab Tangerang Alokasikan Dana Rp 10 Miliar

- 10 Januari 2020, 10:00 WIB

TANGERANG, (KB).- Pemerintah Kabupaten Tangerang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar untuk biaya tidak terduga (BTT) pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2020. Dana sebesar ini diperuntukkan untuk penanganan bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan kegiatan tak terduga lainnya.

“2020 ini anggarannya sama dengan 2019 lalu yakni sebesar Rp 10 miliar,” kata Kepala BPKAD Kabupaten Tangerang Ahmad Hidayat, Kamis (9/1/2020). Dirinya memastikan alokasi dana itu cukup untuk mengcover potensi bencana dan kegiatan lainnya.

Penilaian itu, diakui Ahmad, berpedoman pada 2019 lalu, dimana alokasi BTT hanya terserap sekitar Rp 4 miliar dari Rp 10 miliar yang digunakan untuk membantu korban bencana angin puting beliung di sejumlah wilayah. Diantaranya di Kecamatan Jambe, Mauk, Mekar Baru.

Ahmad menjelaskan, sebetulnya alokasi BTT itu berbeda dengan anggaran bantuan yang dikhususkan untuk bencana. Karena untuk bantuan bencana, sudah dianggarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang. Namun demikian, alokasi BTT itu bisa digunakan untuk penanganan bencana alam, bila kepala daerah menetapkan bencana itu sebagai status tanggap darurat bencana.

Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Bambang Sapto menuturkan meski Pihaknya sudah menyiapkan dana BTT yang bisa digunakan untuk membantu korban banjir, namun pihaknya belum mengajukan karena banjir yang terjadi beberapa hari lalu masih bisa ditangani oleh BPBD, dinsos, pihak kecamatan dibantu TNI, Polri, dan relawan.

“Banjir saat ini sudah surut total. Dampaknya, tidak separah seperti di Kabupaten Lebak dan Kota Tangerang. Makanya kami tidak mengajukan dana BTT, karena masih bisa ditangani BPBD, dinsos, dan pihak kecamatan bersinergi dengan TNI, Polri dan relawan,” ujarnya.

Lebih lanjut Bambang membeberkan banjir yang terjadi di Kabupaten Tangerang pada Rabu (1/1/2020) lalu mencakup 12 persen dari total wilayah itu. "Banjir yang terjadi di Kabupaten Tangerang hanya mencakup 12 persen dari total keseluruhan wilayah Kabupaten Tangerang," katanya.

Berdasarkan data yang ada, luas wilayah Kabupaten Tangerang adalah 959,61 kilometer persegi. Dengan demikian, 12 persen wilayah terdampak berarti sebesar 115 kilometer persegi. Bambang juga mengatakan, penduduk yang terdampak sekitar 5,6 persen dari jumlah penduduk wilayah itu.

Sedangkan berdasarkan data BPS (Biro Pusat Stastistik), penduduk Kabupaten Tangerang sebanyak 3,4 juta orang. Dengan demikian, total penduduk terdampak banjir sekitar 194.739 orang. Sementara potensi wilayah Kabupaten Tangerang yang terkena banjir yang diakibatkan luapan beberapa sungai yang melintasi wilayah Kabupaten Tangerang.

BPBD sendiri mencatat ada lima sungai yang meluap saat terjadinya banjir di Kabupaten Tangerang. "Pertama Sungai Cisadane menggenangi lima Kecamatan; Kecamatan Curug, Legok, Sepatan, Pakuhaji, Teluknaga," katanya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x