Network
TANGERANG, (KB).- Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, fitur e-Kinerja bagi pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sedang dievaluasi setelah diterapkan selama sekitar dua bulan terakhir.
Menurut dia, evaluasi fitur yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang tersebut, karena untuk menindaklanjuti keluhan sejumlah pegawai.
"Ini kan kami evaluasi. Baru dipakai beberapa bulan. Ya ada keluhan juga, karena dia harus input terus kan," katanya setelah meluncurkan fitur e-Absen di Halaman Gedung SMPN 32 Tangerang, Selasa (10/3/2020).
Diketahui e-Kinerja merupakan pengembangan sistem kepegawaian yang diterapkan di Kota Tangerang sejak Januari 2020. Sistem tersebut, diklaim dapat mempermudah pengelolaan kinerja pegawai serta mengukur tingkat efektivitas dan juga kreativitas pegawai dalam bekerja.
Karena, setiap kegiatan yang dilakukan para pegawai harus dilaporkan atau diinput melalui aplikasi atau portal Pemerintah Kota Tangerang. Orang nomor satu di Kota Tangerang tersebut, belum merinci poin-poin yang sedang dievaluasi dalam fitur e-Kinerja.
Namun, dia menyebut e-Kinerja akan tetap diaplikasikan oleh para pegawai dalam rangka menunjang program sistem merit.
"Tapi itu juga dibutuhkan dalam rangka penilaian. Apalagi kami sudah mengembangkan merit sistem. Sementara, di Indonesia yang menerapkan merit sistem baru dua, Kota Tangerang dan Bogor. Nah, jadi makanya ini bagian dari tranformasi birokrasi, semua proses terus dijalani, semua dievaluasi," ujarnya.
Sementara, sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan, Dinas Pendidikan Kota Tanteng me-launching aplikasi e-Absen bagi SD dan SMP se-Kota Tangerang. Ia menyampaikan dengan diresmikannya portal absen bagi siswa SD dan SMP diharapkan meningkatkan pengawasan guru dan juga orangtua murid dalam proses belajar mengajar.
"Guru dan orangtua bisa memonitor absensi putra-putrinya melalui aplikasi Tangerang Live. Jadi, transparansi pendidikan bisa dimonitor bersama," ucapnya.
Penggunaan aplikasi e-Absen, lanjut dia, akan dilakukan secara bertahap mulai dari tahap sosialisasi hingga tahap penggunaan oleh para tenaga pengajar maupun orangtua.
