Ojek Online di Tangerang Raya Boleh Angkut Penumpang

- 16 Juli 2020, 22:00 WIB
IMG_20200714_143154
IMG_20200714_143154

TANGERANG, (KB).- Ojek online atau daring di Tangerang Raya saat Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap ke-6 (enam) boleh beroperasi. Operasional yang dimaksud ialah diperbolehkan mengangkut penumpang setelah beberapa bulan dilarang karena pelaksanaan PSBB di masa pandemi Covid-19 tahap sebelumnya.

Bahkan, Pemerintah Kota Tangerang pun sudah merestui operasional ojek online untuk mengangkut penumpang. Kebijakan tersebut merupakan pelonggaran dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang yang berlangsung sampai 26 Juli 2020.

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan Dinas Perhubungan Kota Tangerang sudah melakukan koordinasi dengan pihak operator ojek online.

"Memang kemarin sudah dikeluarkan pergubnya, dan selambatnya besok sudah bisa operasional," kata Arief di Pusat Pemerintah Kota Tangerang, Kamis (16/7/2020).

Baca Juga : PSBB di Perpanjang, Pemkot Tangsel Kaji “Ojol” Boleh Tarik Penumpang

Arief mengungkapkan kalau pengendara ojek online wajib menerapkan protokol kesehatan Covid-19 saat mengangkut penumpang. Yakni selalu menyediakan hand sanitizer, menyemprotkan cairan disinfektan, mengenakan sekat antara pengemudi dengan penumpang, dan penumpang diwajibkan membawa helm sendiri.

"Nanti kita akan lakukan operasi, kalau yang tidak mematuhi kita stop, kita laporkan ke operator, komitmennya protokol kesehatan diutamakan," tegas Arief.

Orang nomor satu di Kota Tangerang ini juga mengimbau untuk operator ojek online untuk dapat melakukan rapid test kepada mitranya sebelum mengangkut penumpang di Kota Tangerang.

Baca Juga : Simulasi Ojol, Kabupaten Tangerang Kaji Izin Ojol Angkut Penumpang

Gubernur Banten, Wahidin Halim mengatakan untuk menjaga kesehatan dan memutus rantai penularan Covid-19, Pemerintah Provinsi Banten berencana akan menyiapkan rapid test untuk ojek online. Namun pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak dari ojek online untuk memastikan kembali kesehatan mitranya.

"Rapid test sedang dirancang, pemprov sedang siapkan alat rapid untuk para ojol. Tinggal koordinasi kota dan kabupaten berapa banyak ojolnya," jelas Wahidin kepada wartawan usai rapat koordinasi di Puspemkot Tangerang.

Irwan, ojek online yang kerap mangkal di Tangcity Mall mengaku sudah berjibaku hampir setengah tahun mengumpulkan pundi-pundi. Ia mengaku hanya mengandalkan pesanan antar makanan dan paket kepada warga Kota Tangerang.

"Belum ada penumpang, jadi penumpang belum bisa mesen. kita ngandelin gosend dan paket. kalau pendapat sehari-hari sebelum pandemi sekitar Rp 200 ribu. Sekarang hanya dapat orderan dari pagi sampai sore hanya empat," keluh Irwan.

Mengenai soal rapid test, Irwan mengaku keberatan kalau hanya sopir ojol yang dites namun, penumpang pun harus dilakukan rapid test.

"Keberatan lah, karena bukan cuma kita aja yang harusnya di rkapid test. Penumpangnya juga harus dirapid test. Terus biaya rapid test belum ada," keluh Irwan. (DA)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah