Disporapar Kabupaten Serang Siap Kembangkan Wisata di Luar Anyer

- 3 Januari 2020, 22:00 WIB

Ia mengatakan, berdasarkan data 2014, jumlah destinasi wisata di Kabupaten Serang ada 74 titik. Namun, diyakini saat ini sudah semakin bertambah. Terlebih, saat ini banyak desa yang berinovasi dengan dana desanya untuk pengembangan wisata, seperti Taman Mustika Ratu dan Pesona Ratu di Cikeusal.

"Di beberapa desa mulai tumbuh. Ia berinisiatif dari konsep pemberdayaan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan itu kami banyak luar biasa," katanya.

Sementara, Kepala Bidang Pemasaran dan Kemitraan Jasa Usaha Pariwisata Disporapar Kabupaten Serang Bagja Saputra mengatakan, selama libur Natal dan Tahun Baru 2019 tingkat kunjungan pantai terbuka dan hunian hotel di Anyer-Cinangka hanya mencapai 50-60 persen dari capaian Natal dan Tahun Baru 2017.

"Detail data belum dapat dari PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia). Tapi, saya monitoring dua hari kemarin dan langsung ke lapangan meninjau kami," ujarnya.

Ia menturkan, meski demikian, diakui dia, tingkat kunjungan selama Natal dan Tahun Baru 2019 lebih baik dibandingkan 2018. Namun, jika dibandingkan 2017 masih belum tercapai. Hal tersebut terjadi, karena masih terasanya efek tsunami Selat Sunda yang membuat kawasan wisata pantai tersebut terpukul.

"Prinsipnya di 2019 ini kami bisa katakan sudah mulai ada proses pembangkitan, sehingga mencapai 50-60 persen," ucapnya.

Ia mengatakan, meski pada saat malam Tahun Baru jalanan Anyer-Cinangka sepi, namun, menurut dia, kebanyakan wisatawan datang pada Rabu (1/1/2020). Mereka yang datang kebanyakan melihat situasi dan kondisi lebih dahulu.

Disinggung soal adanya informasi erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) yang beredar menjelang Natal dan Tahun Baru, dia mengatakan, hal tersebut cukup berdampak bagi wisatawan luar Banten, sedangkan bagi wisatawan lokal Banten, hal tersebut tidaklah berpengaruh.

"Karena, lokal Banten mengetahui, sekarang GAK memang sedang tumbuh lagi. Ketika ada erupsi orang lokal beranggapan itu aman, kalau lama enggak ada aktivitas malah bahaya. Bagi orang luar ketakutan itu yang jadi masalah," tuturnya.

Ia kecewa, sebab isu GAK tersebut sering muncul ketika libur Nataru. Oleh karena itu, dia berharap, ke depan masalah tersebut bisa disosialisasikan dengan baik posisinya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah