Disporapar Kabupaten Serang Siap Kembangkan Wisata di Luar Anyer

- 3 Januari 2020, 22:00 WIB

Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang akan fokus mengembangkan wisata selain di Pantai Anyer dan Cinangka. Hal tersebut dikarenakan banyak permintaan dari wisatawan yang datang ingin melihat keindahan alam berupa hutan dan gunung di Kabupaten Serang.

Sekretaris Disporapar Kabupaten Serang Encep Benyamin Soemantri mengatakan, pada 2020, pihaknya mulai melakukan perencanaan pengembangan wisata lain di luar Anyer-Cinangka. Selama ini, dalam pikiran masyarakat jika bicara Anyer berarti tentang laut. Oleh karena itu, dalam pengembangan paling tidak bagaimana membuat kesan bagus di laut dan hotel.

Akan tetapi, pemikiran tersebut tidaklah tepat. Sebab, banyak hotel yang juga menerima keluhan sekaligus permintaan dari wisatawan yang datang di mana mereka bukan hanya ingin melihat pantai, tetapi juga hutan dan gunung.

"Nah, akhirnya tahun ini kami support kegiatan, seperti Cibaja, Pilar, dan lainnya," katanya kepada Kabar Banten saat ditemui di kantor, Kamis (2/1/2020).

Ia mengatakan, ke depan intensitas komunikasi dengan pelaku usaha harus ditingkatkan. Pada 2019, sudah dilakukan bersama Balawista. Kemudian, juga memilah kelompok sadar wisata (Pokdarwis), sebab ada yang fokus pada pengembangan wisata religi di Tanara.

"Termasuk pelaksanaan kegiatan yang digagas dengan Ciujung institut. Pokdarwis di pilah mana yang pembinaan Pontirta dan untuk Anyer," ujarnya.

Ia menuturkan, saat ini untuk Anyer banyak tumbuh kesadaran dari masyarakat. Salah satunya munculnya Puncak Mane di Anyer. Puncak tersebut berada di sekitar lahan Perhutani, namun masyarakat sekitarnya masih hidup kesulitan.

"Masyarakat berpikir harus seperti apa. Makanya, kemarin saya gagas bagaimana sinergitas pelaksanan pembangunan pariwisata yang kerja sama baik atas nama pemda atau kelompok masyarakat dan pemilik lahan Perhutani harus ada MoU. Kami sudah digagas akhir tahun secara internal," ucapnya.

Disinggung soal ada tidaknya investor yang hendak masuk untuk mengelola wisata pegunungan, dia mengatakan, untuk sementara dia baru mengetahui wisata Bukit Waru Wangi. Itu awalnya investor yang masuk untuk pengembangan peternakan, namun kemudian berkembang menjadi wisata.

"Kemudian, ada yang sedang berjalan, yakni Istana Cadas juga," tuturnya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x