Muspika Kecamatan Curug akan menata wisata religi Kapal Bosok agar lebih nyaman bagi pengunjung dan termanaj dengan baik. Hal itu dilakukan unsur Muspika setelah mendapat banyak informasi tentang dugaan adanya oknum yang memanfaatkan pengelolaan kawasan Kapal Bosok untuk kepentingan pribadi. Hal tersebut mencuat saat rapat koordinasi Muspika Kecamatan Curug, Rabu (26/7/2017). Turut hadir Camat Curug Budi Martono, Kapolsek Curug AKP Eddi Susanto, perwakilan Danramil, dan pengelola. Menurut Camat Curug, Budi Martono, penataan pengelolaan wisata Kapal Bosok harus dilakukan agar memberikan kenyamanan bagi pengunjung. "Muspika Curug sepakat hari ini (kemarin) fokus ke pengelolaan kawasan parkir. Saat ini, lahan parkir di sana masih semrawut karena tidak tertata. Oleh karena itu, Pak Kapolsek akan memanggil tiga penanggung jawab parkir," katanya.
Mengembangkan Dua Wisata Lain
Kapolsek Curug, AKP Eddi Susanto mengatakan, pengelolaan lahan parkir harus satu pintu. Jangan sampai ada beberapa orang yang mengelola parkiran. "Kami langsung mengirim surat pemanggilan terhadap tiga penanggung jawab parkir. Ke depan lahan parkir akan tertata dan penanggung jawab harus mempertanggungjawaban keuangannya," katanya. Dengan adanya kawasan wisata religi Kapal Bosok yang viral baru-baru ini, Camat Curug Budi akan mengembangkan dua wisata lain, yakni wisata religi Jagabaya di Kampung Kemanisan dan debus islami Ki Debus. Debus Curug manis adalah debus pertama di Banten. Untuk melengkapi wisata religi Curug, debus Ki Debus diracik bernuansa religi. Mudah-mudahan wilayah Kecamatan Curug akan dikenal di Banten dan nasional," tuturnya. (Rifki/KB)***- Wisata Religi Masjid Kuno dengan Mata Air
-
Wisata Murah & Nyaman di Pasir Putih Duo
-
Kenalkan Wisata Budaya Lewat Gebyar Wisata Banten 2017