Jejak Sultan Haji di Pandeglang

- 15 Oktober 2017, 07:45 WIB
jejak sultan haji
jejak sultan haji

Sultan Haji merupakan salah seorang putera dari Sultan Abul-fath Abdulfattah atau Sultan Ageng Tirtayasa. Nama aslinya Sultan Abunnashri Abdulkahar atau Abdulqohhar, namun lebih dikenal dengan sebutan Sultan Haji. Sultan ini dinobatkan menjadi Sultan Banten pada 1682 dan memimpin sampai 1687 masehi. Menurut cerita, sultan bergelar Sultan Abu Nashr Muhammad Abdul Kahar ini pernah menginjakkan kakinya di Gunung Karang, sebuah gunung di Kabupaten Pandeglang. Waktu itu kedatangannya untuk menimba ilmu pada sebuah pondok pesantren miliki Syekh Ageng Karang. Tidak ada riwayat jelas mengenai pondok pesantren tersebut. Namun pondok pesantren tersebut disebut-sebut pesantren menjadi pondok pesantren tertua se-Indonesia. Untuk menguak riwayat Syekh Ageng Karang, ada sebuah masjid yang dikaitkan dengannya. Masjid itu bernama Baitul Asry di Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang. Usia pembangunannya juga tidak dapat disebutkan secara pasti, namun jika dikaitkan dengan keberadaan Sultan Haji, masjid diperkirakan berdiri abad 17. ”Kalau menurut masyarakat sana, dia itu (Syekh Ageng Karang) pimpinan ponpes (pondok pesantren) tempat Sultan Haji pernah mesantren di sana,” kata Direktur Banten Heritage, Dadan Sujana kepada Kabar Banten. Dilihat dari bentuknya, masjid tua tersebut diperkirakan berukuran panjang sekitar 12 meter dan lebar 10 meter. Mayoritas bahan bangunan berasal dari kayu dan dilengkapi dengan tiga pintu. Bangunannya sendiri menghadap ke Gunung Karang. Pada bagian atap masjid terdapat kubah berbahan kayu. Pada bagian dalam juga terdapat beberapa tiang yang juga terbuat dari kayu. Sampai hari ini bangunan masih terlihat kokoh dan masih digunakan oleh masyarakat sekitar. (Sutisna)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah