Wisata Religi Dalem Wong Sagati

- 15 Desember 2017, 17:15 WIB
dalem wong sagati
dalem wong sagati

Umat Islam di berbagai penjuru dunia sangat bersuka cita dengan masuknya bulan Rabiul Awwal, atau biasa disebut banyak orang sebagai bulan "Maulid". Kegembiraan umat Islam itu merupakan hal layak dan pantas. Sebab pada bulan inilah terjadinya Maulid (kelahiran) Nabi yang paling mulia, Nabi yang meliputi alam semesta dengan Risalah dan Rahmat-Nya. Nabi yang paling banyak mendapat fadhail (keutamaan) dan keistimewaan. Beliaulah Nabi kita, Sayyiduna Muhammad SAW. Pada sebagian masyarakat Indonesia, salah satu cara untuk memperingati perayaan maulid nabi itu adalah dengan cara melakukan ziarah kubur, termasuk pada makam leluhur yang pembawa dan penyebar ajaran Islam. Di antara sekian banyak makam yang banyak dikunjungi oleh peziarah, salah satunya adalah Peziarahan Dalem Wong di Desa Sajira Mekar, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak. Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat, Prabu Dalem Wong Sagati adalah tokoh pejuang yang menyebarkan agama Islam di Kecamatan Sajira dan sekitarnya pada masa Kerajaan Padjajaran yakni Prabu Siliwangi. Ketokohan dan sepak terjang Prabu Dalem Wong Sagati dalam menyebarluaskan ajaran agama Islam itulah yang mendorong masyarakat menjadikannya sebagai panutan dengan mengunjungi makamnya secara berkala. Sejumlah wisatawan yang ditemui Kabar Banten di lokasi mengaku kedatangannya ke peziarahan Dalem Wong Segati itu selain untuk berwisata, juga untuk memohon berkah. ”Kami cukup sering datang ke sini, minimal satu bulan sekali. Yah untuk mendapatkan berkah. Tempatnya sangat tenang, cocoklah untuk yang mau santai. Sayangnya fasilitas parkirnya kurang luas, dan tempatnya kurang tertata dengan baik,” ujar Aulia yang diamini beberapa rekan seperjalannya. Berdasarkan data resmi dari Dinas Pariwisata Lebak, jumlah pengunjung peziarahan Dalem Wong Sagati rata-rata mencapai angka 700 hingga 800 pengunjung per bulan. Hingga bulan Oktober 2017, jumlah pengunjung tercatat sebanyak 7.531 orang. ”Kami meyakini jumlah pengunjung sesungguhnya jauh di atas angka yang terdata, karena ada masyarakat sekitar yang rutin berziarah ke lokasi itu. Kami juga belum memasukkan angka kunjungan bulan November, atau bulan Maulid. Pada bulan Maulid itu biasanya jumlah pengunjung akan meningkat tajam, karena memang ada kebiasaan disebagian masyarakat kita yang seering melaksanakan ziarah kubur pada bulan maulid,” ujar Kepala Bidang Pemasaran Dispar Lebak, Oktavianto, Kamis (14/12/2017). Ustaz Ijudin, selaku pengelola wisata religi mengaku bahwa saat ini pihak pengelola sangat membutuhkan bantuan dari pihak pemerintah terutama dalam hal pembenahan dan pembangunan fasilitas penunjang yang ada. Menurutnya, akibat belum tertata dengan baik, kekhusuan para peziarah baik dari dalam maupun luar kota sangat terganggu terlebih lokasinya tepat berada di tepi Sungai Ciberang. Fasilitas penunjang yang sangat dibutuhkan, ujarnya, antara lain pagar disekeliling pemakaman yang telah rusak dan berkarat. Serta tempat Riyadoh para penziarah yang sampai saat ini masih tercecer disegala tempat termasuk di warung-warung. Karena pembangunan gedung untuk Riyadoh dibangun dari sodaqoh masih belum rampung dan masih membutuhkan biaya yang sangat besar. Kepala Desa Sajira Mekar, Jaenudin menyatakan, pembangunan Riyadoh yang hanya mengandalkan sumbangan dari penziarah berjalan sangat lambat. ”Sebagai kepala desa, saya berharap pada pihak pemerintah agar bisa membantu pembangunan gedung Riyadoh yang saat ini belum juga selesai. Termasuk bisa bantu fasilitas penunjang lainnya yang banyak dibutuhkan masyarakat. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak, Hayat Sahida menyatakan, wisata religi Peziarahan Dalem Wong Sagati, telah dikenal sejak dulu dan menjadi salah satu andalah wisata (religi) di Kabupaten Lebak. ”Jumlah pengunjungnya terus mengalami peningkatan dari tahun-ke tahun. Selain pada bulan Maulid, jumlah pengunjung akan bertambah berkali lipat pada perayaan khusus tahunan yang digelar oleh keturunan Wong Sagati,” ucap Hayat. Menurut Kadispar, untuk wisata religi, Lebak yang dikenal sebagai daerah 1.000 Madrasah memiliki ribuan madrasah dan pesantren yang bisa diandalkan, sebagai salah satu potensi wisata. ”Jumlahnya sekitar 1.200-an. Potensi pariwisata nusantaranya sangat besar karena setiap minggunya ada sekitar 5.000-an orangtua yang menjenguk anaknya di Lebak," tutur Hayat. (Lugay/Job)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah