Pacu Investasi, Ini Tiga Sektor Industri Agro yang Diakselerasi Kemenperin

2 Desember 2020, 16:21 WIB
Logo Kementerian Perindustrian /

KABAR BANTEN - Direktur Jenderal Industri Agro Kemeterian Perindustrian (Kemenperin), Abdul Rochim menyampaikan bahwa Kemenperin terus memacu investasi di sektor Industri Agro agar dapat memperkuat struktur di dalam negeri sehingga bisa lebih berdaya saing.

Pihaknya, kata dia, membagi tiga sektor Industri Agro yang saat ini sedang diakselerasi untuk terus tumbuh dan meningkatkan kapasitas produksinya.

Tiga sektor Industri Agro tersebut di antaranya, pertama, industri makanan, hasil laut, dan perikanan yang akan meliputi komoditas gula, tepung, pakan, penggilingan jagung, serta biskuit.

“Untuk industri makanan tersebut, total akan ada sembilan proyek dengan investasi senilai Rp19,94 triliun,” ungkap Abdul Rochim, dalam siaran pers Kemenperin, Selasa, 1 Desember 2020.

Baca Juga : Jadi Pedoman bagi Pemda, Kemenperin Terbitkan Regulasi Kawasan Peruntukkan Industri

Sektor kedua, kata dia, adalah industri minuman, hasil tembakau, dan bahan penyegar yang meliputi produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), susu dan olahan susu, minuman ringan, serta cokelat.

“Total sektor ini akan ada tujuh proyek dengan investasi senilai Rp2,66 triliun,” ujarnya.

Ketiga, industri hasil hutan dan perkebunan yang meliputi refinery dan fraksinasi sawit, biodiesel, minyak sawit, pulp, dan kertas. Total bakal ada 10 proyek dengan investasi senilai lebih dari Rp10 triliun.

"“Kami mencatat lebih dari Rp32,5 triliun investasi baru yang akan masuk pada sektor industri agro dengan total sekitar 26 proyek,” ujar Rochim.

Berbagai investasi tersebut diharapkan dapat mengungkit kinerja industri agro, terlebih setelah terkena dampak signfikan akibat pandemi Covid-19.

“Sektor-sektor itu sangat esensial karena terkait dengan kebutuhan utama masyarakat,” ujar Rochim.

Baca Juga : Investasi Rp708 Triliun Mangkrak, Bahlil Ungkap Penyebabnya, Borok Kementerian dan Pemda Dibongkar

Sementara itu, Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan Kemenperin, Supriadi menyampaikan, investasi di industri makanan dan minuman (mamin) telah mencapai Rp40,5 triliun.

Angka tersebut merupakan 20 persen dari total investasi ke industri pengolahan, yang senilai Rp201,8 triliun sepanjang Januari-September 2020.

“Pemerintah juga telah menetapkan beberapa sektor industri prioritas yang akan dikembangkan dan tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN), di mana industri pangan termasuk dalam salah satu industri andalan yang diprioritaskan pengembangannya,” ujarnya.

Baca Juga : Berikan Kontribusi Besar Terhadap Perekonomian Nasional, Ini Potensi Industri Agro di Indonesia

Supriadi mengemukakan, salah satu fokus pengembangan industri mamin yang akan dilakukan pada tahun 2021 adalah menjaga ketersediaan bahan baku.

“Ketersediaan bahan baku di industri mamin sangat penting untuk mencukupi dari sisi jumlah, kualitas, maupun kontuinitas produksi,” tuturnya.

Di samping itu, ketersediaan bahan baku menjadi salah satu pertimbangan para investor.

“Berikutnya adalah ketersediaan pasar dan fasilitas fiskal juga menjadi pendorong penanaman modal oleh para investor,” ujar Supriadi.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Kemenperin

Tags

Terkini

Terpopuler