Bahkan, kata Agus, program Better Life Farming membuka pengetahuan para petani untuk bisa melakukan efisiensi dalam mengolah pertanian.
"Melalui pendampingan, pengawalan, dari sisi agro input dan teknologi yang mereka punya, hingga pengawalan di sisi hilir, serta jaminan pasar dan jaminan harga wajar di tingkat petani," ujarnya.
Agus mengatakan, hampir 60 persen petani di Banten berstatus penggarap lahan pertanian milik orang lain. Dengan garapan seluas setengah hektar, tentu hal itu merupakan kelompok yang rentan terhadap kemiskinan. Maka perlu adanya pendekatan kepada kelompok terkait efisiensi lahan pertanian.
"Seperti, setelah panen mereka bisa memelihara itik dan lain sebagainya. Sehingga bisa mendorong peningkatan perekonomian mereka, karena kalau hanya mengandalkan pertanian, saya pikir tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhannya," ujar Agus.***