Perajin Tahu Tempe Menjerit Hingga Mogok Produksi, Anggota DPR: Kemana Kemendag?

- 4 Januari 2021, 08:37 WIB
Perajin tahu tempe di Kramatwatu Kabupaten Serang  saat memulai produksi. Pekan kemarin perajin tahu tempe mogok produksi karena harga kedelai yang naik.
Perajin tahu tempe di Kramatwatu Kabupaten Serang saat memulai produksi. Pekan kemarin perajin tahu tempe mogok produksi karena harga kedelai yang naik. /Hashemi Rafsanjani/Kabar Banten

KABAR BANTEN – Sejumlah Perajin Tahu dan Tempe di Indonesia menjerit akibat harga kedelai yang naik. Termasuk perajin tahu tempe di Kota Tangsel.

Anggota DPR Komisi VI Rafli memmpertanyakan upaya Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam mengatasi keresehan perajin tahu tempe tersebut.

Diketahui disparitas antara harga tahu tempe dengan bahan baku kedelai telah dikeluhkan para perajin tahu tempe, termasuk di Provinsi Banten, sejak Oktober 2020 lalu.

Tingginya harga kacang kedelai membuat para perajin menjerit dan puncaknya melakukan mogok produksi selama tiga hari dari Jumat-Ahad (1-3 Januari 2021).

Baca Juga : Protes Harga Kedelai Naik, Ratusan Pengusaha Tempe di Kota Tangsel Setop Produksi

Harga bahan baku kedelai yang sedang meroket dari Rp7.200 menjadi Rp9.200 per kilogram, membuat omzet pengusaha tahu tempe menurun.

“Kementerian Perdagangan (Kemendag) harus mampu mengatasi hal ini. Ini kemana Kemendag? jangan dianggap remeh-temeh persoalan inil. Keluhan dari perajin kedelai harus disikapi dengan langkah-langkah cepat. Konsumen sudah gelisah,” ujar Rafli, seperti dikutip KabarBanten.com dari laman resmi fraksi.pks.id, Ahad 3 Januari 2020.

Baca Juga : Kredit Macet Capai Rp1,6 T, Bareskrim Polri Ikut Menagih, WH Ungkap Langkah Tangani Bank Banten

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu pun menegaskan, sejak komoditas berbahan baku kacang kedelai itu hilang dari pasaran, banyak pedagang beralih menjual kentang goreng dan sayuran.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen

Sumber: fraksi.pks.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x