Omzetnya Menjanjikan, BUMD Kabupaten Serang Tertarik Garap Bisnis Porang

- 11 Juli 2021, 19:28 WIB
Petani di Kecamatan Mancak Kabupaten Serang saat memperlihatkan Porang hasil panennya.
Petani di Kecamatan Mancak Kabupaten Serang saat memperlihatkan Porang hasil panennya. /Kabar Banten/Dindin Hasanudin

Baca Juga: Budidaya Porang, FSPP-UPZ BAZNAS Pemprov Banten Jalin Kerjasama Pemberdayaan Pesantren dan Mustahik

Menurut Isbandi, potensi Porang saat ini yang terbesar ada di Gunung sari, Padarincang dan Cikeusal. Potensinya tahun lalu saja bisa mencapai 200 ton. Sedangkan potensi ekspor Porang tanpa batas, karena bisa ke Jepang hingga Eropa.

"Kalau Jepang yang cip diolah melalui oven, kalau Eropa bisa yang lewat matahari. Dari empat ton Porang basah kalau diolah jadi cip bisa 1 5on. Dijual kisaran harga Rp40-50 ribu per kilo," ucapnya.

Disinggung kapan mulai efektif nya kerjasama tersebut, Isbandi mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu masalah dokumentasi pemanfaatan aset milik Diskoperindag di Gunung sari.

"Kalau memang proses sudah berjalan dan dipersilakan dikelola SBM, kita sudah koordinasi untuk diprioritaskan jadi workshop pengelolaan Porang," katanya.

Baca Juga: Punya Nilai Jual Tinggi, Pasar Porang Terbuka Lebar

Sementara sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Serang Zaldi Duhana mengatakan saat ini untuk penjualan Porang tidak pernah ada masalah.

Untuk penjualan dalam bentuk umbi Rp 7.000 per kilogram, sedangkan dalam bentuk cip mencapai Rp 50 ribu per kilogram.

"Kalau jual bibit katak Rp 150 ribu per kilogram," ujarnya.

Untuk saat ini penjualan masih ke Jawa Timur. Ia ingin kedepan pemerintah bisa mempertemukan petani dengan eksportirnya, namun saat ini pihaknya masih belum punya data siapa saja eksportir Porang tersebut.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah