Merugi Delapan Tahun, Krakatau Steel Mengaku Mulai Untung Saat Ditengok Presiden Jokowi

- 21 September 2021, 17:41 WIB
Presiden Jokowi beserta sejumlah pejabat negara saat meresmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 atau HSM 2 milik PT Krakatau Steel di Krakatau Industrial Estate Cilegon atau KIEC, Selasa 21 September 2021.
Presiden Jokowi beserta sejumlah pejabat negara saat meresmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 atau HSM 2 milik PT Krakatau Steel di Krakatau Industrial Estate Cilegon atau KIEC, Selasa 21 September 2021. /Tangkapan Layar YouTube Sekretariat Presiden

KABAR BANTEN - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Pabrik Hot Strip Mill 2 atau HSM 2 milik PT Krakatau Steel di Krakatau Industrial Estate Cilegon atau KIEC pada Selasa 21 September 2021.

Saat itu, Presiden Jokowi ditemani Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.

Dalam paparan, Menteri BUMN Erick Thohir menerangkan jika Krakatau Steel selama delapan tahun ini terus merugi, namun saat ini mulai mendapatkan keuntungan.

“Sekarang untung Rp 800 miliar. Tapi saya bilang ke manajemen jangan berpuas diri. Ini penting agar kita terus meningkatkan performance Krakatau Steel,” kata Erick dalam sambutan melalui kanal YouTube Channel Sekretariat Presiden, Selasa 21 September 2021.

Baca Juga: Ingin Makin Cakap Digital? Berikut Tips agar Warganet Cerdas Berselancar di Media Sosial

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim dalam sambutannya mengatakan, pabrik HSM 2 memiliki kapasitas produksi 1,5 juta ton per tahun.

Silmy Karim mengklaim jika pabrik tersebut mampu menghasilkan lembaran baja dengan kualitas terbaik bahkan unggul dari baja impor.

“Produksi baja ini akan meningkatkan kapasitas produksi nasional, juga meningkatkan daya saing produk baja Indonesia. Pabrik ini lebih efisien memangkas biaya operasi 25 persen dan produknya memiliki hasil kualitas baik,” ujar Silmy Karim.

Dengan teknologi terkini, lembaran baja yang telah melalui proses reduksi ditipiskan dari ketebalan sebelumnya 30-50 milimeter menjadi 1,4-16 milimeter.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube Sekertariat Kepresidenan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x