Tembus Pasar Ekspor, Salah Satu Syarat Berikut Harus Dipenuhi IKM Indonesia

- 13 Oktober 2021, 19:08 WIB
Ilustrasi ekspor. Salah satu syarat yang harus dipenuhi produk Indsutri Kecil dan Menengah atau IKM untuk menembus pasar ekspor adalah Standar Nasional Indonesia atau SNI.
Ilustrasi ekspor. Salah satu syarat yang harus dipenuhi produk Indsutri Kecil dan Menengah atau IKM untuk menembus pasar ekspor adalah Standar Nasional Indonesia atau SNI. /AbsolutVision / Pixabay

KABAR BANTEN – Untuk menembus pasar ekspor, salah satu syarat yang harus dipenuhi Industri Kecil dan Menengah (IKM) Indonesia adalah Standar Nasional Indonesia atau SNI.

Selain menjadi persyaratan teknis dalam menjamin aspek kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH), SNI juga dapat menjadi nilai tambah dan memberikan kekuatan suatu produk IKM.

Kualitas produk IKM yang telah memenuhi standar SNI juga mendapatkan pengakuan dari pasar global.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa salah satu faktor keberhasilan ekspor manufaktur Tanah Air adalah terpenuhinya SNI.

“Hal ini menunjukkan adanya penerimaan (acceptancy) pasar internasional terhadap persyaratan dasar (base requirement) yang ditetapkan dalam SNI,” ujarnya dalam keterangan pers Kemenperin, Rabu 13 Oktober 2021.

Baca Juga: Dapat Gaji Besar atau Berpenghasilan Tinggi, Ini 3 Pekerjaan Cocok untuk Milenial

Kementerian Perindustrian (Kemenperin), kata dia, menekankan pentingnya SNI bagi produk IKM untuk menembus pasar ekspor.

Selain itu, Kemenperin terus berupaya mendukung para pelaku industri, terutama IKM untuk dapat memenuhi kewajiban memperoleh SNI.

Aturan tersebut ditetapkan untuk meningkatkan daya saing industri nasional dan penciptaan persaingan yang sehat.

“Pemberlakukan peraturan juga mendorong agar produk-produk dari dalam negeri bisa berdaya saing, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor,” ujar Menperin.

Baca Juga: Bantuan Tunai untuk PKL dan Warung, Pemerintah Mulai Gulirkan Program BT PKLW, Begini Skema Penyalurannya

Menperin mengatakan, keberhasilan ekspor juga merupakan buah dari investasi. Artinya, Indonesia mampu menciptakan iklim usaha yang kondusif serta telah menjadi basis produksi untuk mengisi kebutuhan pasar domestik dan memenuhi permintaan konsumen global.

“Investasi dan ekspor merupakan kunci penting bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional sehingga ketimpangan dan kemiskinan dapat dikurangi atau ditekan,” ujar Menperin.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah fokus untuk terus meningkatkan investasi dan ekspor dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional akibat imbas pandemi Covid-19.

“Investasi dan ekspor yang digalakkan, terutama adalah di sektor non-sumber daya alam yang memberikan nilai tambah dan melibatkan rantai nilai (value chain) yang luas seperti sektor industri sepeda ini,” ujar Menperin.

Baca Juga: Indonesia Keluar dari Resesi, Pemimpin Masa Depan Perlu Siapkan Diri, Menko Airlangga: Ini Kesempatan Emas!

Menperin menegaskan, pemerintah akan terus memberikan berbagai kemudahan di bidang investasi, khususnya bagi industri-industri berorientasi ekspor. 

“Satu per satu persoalan yang menghambat kinerja ekspor kita cermati dan kita carikan solusinya. Kita akan terus menyederhanakan dan memangkas regulasi dan prosedur birokrasi yang dinilai yang rumit dan menghambat proses investasi dan ekspor,” ujarnya.

Berikutnya, pemerintah juga aktif melakukan percepatan negosiasi perjanjian-perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif, CEPA (comprehensive economic partnership agreement), terutama dengan negara-negara potensial yang menjadi pasar produk-produk ekspor dari Indonesia.

“Kita juga terus berupaya menciptakan pasar-pasar baru di negara-negara non-tradisional sehingga pasar ekspor kita semakin luas, selain mengoptimalkan berbagai perjanjian perdagangan yang telah ada,” ujar Menperin.

Baca Juga: 11 Perbedaan Pinjaman Online Ilegal dan Fintech Lending Legal, Kenali! agar Tidak Terjebak dan Dirugikan

Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan, situasi pandemi saat ini berdampak pada pasar ekspor. 

Namun demikian, Indonesia harus melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara yang juga sedang mengalami pandemi.

“Potensi kita masih sangat besar baik dari sisi keragaman produk IKM, dari sisi kreativitas dan kualitas, dari sisi volume, maupun dari sisi negara tujuan ekspor. Kunci keberhasilan dalam memanfaatkan berbagai situasi khususnya dalam meningkatkan ekspor adalah bersikap proaktif dan tidak pasif,” ujarnya.***

Editor: Kasiridho

Sumber: Kemenperin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah