Permintaan dan Biaya Distribusi Naik, Harga Komoditas di Banten Melonjak

- 4 Mei 2019, 07:15 WIB
wali kota tangerang sidak pasar
wali kota tangerang sidak pasar

SERANG, (KB).- Jelang Bulan Suci Ramadan 1440 H, harga sejumlah komoditi di beberapa pasar di Banten melonjak. Selain permintaan meningkat, kenaikan harga juga dipicu biaya distribusi yang mengalami peningkatan.

Berdasarkan pantauan Kabar Banten di beberapa pasar di Kota Serang, Jumat (3/5/2019), kenaikan terjadi dengan harga bawang putih yang mencapai Rp 80.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 48.000 per kilogram.

"Biasa, kalau mau puasa barang-barang (bumbu dapur) pada naik. Tapi yang paling parah memang bawang putih, soalnya kan ngambilnya dari luar, impor semua bawang putih rata-rata," kata seorang pedagang di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang, Roni, Jumat (3/5/2019).

Kenaikan harga komoditas itu justru terjadi beberapa hari setelah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggelontorkan 3,6 ton bawang putih ke Pasar Induk Rau. Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga bawang.

Namun, sejumlah pedagang mengaku tidak mendapatkan kiriman bawang putih dari pemerintah. "Belum tau, katanya sih iya kemarin ada dari pemerintah. Tapi kita engga dapet, mungkin untuk beberapa pedagang aja kali ya, soalnya kita di sini engga kebagian," ucapnya.

Menurut Roni, kenaikan harga bawang putih terjadi sejak sebulan terakhir. Namun, kenaikan yang cukup tinggi terjadi seminggu terakhir jelang Ramadan."Terutama seminggu ini, naiknya signifikan," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Industri Koperasi (Disperdaginkop) dan UMKM Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan, secara nasional harga bawang putih berada di kisaran Rp 45.000 sampai Rp 50.000 per kilogram. Namun pada kenyataannya, saat ini di pasaran berada di angka Rp 68.000 hingga Rp 80.000 per kilogram.

Mahalnya harga bawang putih, menurut dia, karena keterlambatan dari pihak distributor impor. Sehingga, menjelang Ramadan ini dianggap perlu segera untuk melakukan operasi pasar.

"Ini juga merupakan tahap pertama. Dari rencana empat ton, namun kami baru bisa menggelontorkan 3,6 ton ke setiap pasar di Banten. Salah satunya di Pasar Rau ini, kami lihat dulu bagaimana serapannya," katanya.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah