Dua Menteri Datangi Pabrik Gula di Banten, Harga Gula di Pasaran Tetap Mahal

- 14 April 2020, 10:30 WIB

HARGA gula pasir di sejumlah pasar tradisional wilayah Serang masih mahal yaitu Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per kilogram. Angka tersebut melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 12.500 per kg.

"Di pasar-pasar itu masih ada yang menjual Rp 17.000/kg sampai Rp 18.000/kg. Masih tinggi, ini kan karena corona juga jadi harga tinggi," kata Kepala bidang (Kabid) Perdagangan pada Diskoperindag Kabupaten Serang Tohiri, Senin (13/4/2020).

Tohiri mengatakan, saat ini Disperindag masih menunggu pengajuan dari distributor untuk melaksanakan Operasi Pasar (OP) gula pasir.

Dia menjelaskan, hingga saat ini baru ada satu distributor yang melakukan pengajuan ke Diskoperindag untuk menjual gula pasir yang didapat dari Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Serang sebanyak 3 ton.

Distributor tersebut yaitu PT Argo Berkah Mandiri yang sudah siap menjual gula pasir yang akan didistribusikan ke pasar-pasar.

"Untuk OP kami masih menunggu distributor lainnya juga. Saat ini baru ada satu yang sedang proses pengajuan ke kami. Padahal kami juga sudah melakukan penawaran ke distributor lain," katanya.

Ia menjelaskan, untuk masyarakat dapat membeli gula dari bulog dengan harga Rp 12.500/kg. Sedangkan untuk distributor Rp 11.000/kg dengan minimal pembelian 50 kg.

Dibatasi

Di sisi lain, sejumlah toko, minimarket dan supermarket di Kota Serang juga telah membatasi pembelian gula pasir. Pembeli hanya diperbolehkan membeli maksimal dua kilogram. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga gula di pasaran.

Berdasarkan pantauan Kabar Banten, Senin (13/4/2020), persediaan gula pasir di beberapa minimarket mulai kosong, dan di supermarket dibatasi. Kemudian, di toko atau pedagang kelontong tidak diperbolehkan membeli lebih dari tiga kilogram. Sebab, pedagang pun dibatasi dalam pembelian gula kepada agen.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah