Pedagang Mengeluh, Harga Gula tak Semanis Rasanya

- 16 April 2020, 19:30 WIB

SEJUMLAH pedagang sembako di Kota Cilegon mengeluh. Masalahnya, harga gula pasir yang dibeli dari agen harganya mahal.

“Harganya tak semanis rasanya,” kata Titin (40), pedagang Pasar Blok F atau yang dikenal dengan sebutan Pasar Kelapa, Rabu (15/4/2020).

Menurut dia, saat ini harga gula pasir yang dibeli masih tinggi, yakni mencapai Rp 760.000/karung. Sekarung isinya 50 kilogram.

“Kalau harganya melambung begitu, saya menjual Rp 17.000/kg. Padahal, pemerintah menganjurkan menjual gula pasir Rp.12.500/kg. Kalau mengikti anjuran saya rugi,” ujarnya.

Dia menuturkan, mahalnya harga gula sudah berlangsung cukup lama. Bahkan, dalam sebulan terakhir ini, “Si Putih Manis” itu sering langka di pasaran.

Bukan saja gula pasir curah, akan tetapi gula pasir yang bermerk pun dibatasi penjualannya di sejumlah toko retail.

“Nggak tahu kenapa bisa demikian, kalau menjelang Ramadhan tahun lalu, nggak seperti ini. Harganya juga dibawah Rp 10 ribu sekilo (perkilogram),” ujarnya.

Padagang lainya Waridi (38) menuturkan, harga gula pasir terus merangkak naik dalam sebulai terakhir ini. Semula harganya dari Rp 500 ribu /karung isi 50 kg. Seiring melonjaknya harga tersebut, para pedagangpun menaikan harga jualnya.

“Mulanya sih (harga gula pasir) sekitar Rp 500 ribu/karung, kemudian naik Rp 600 ribu, dan saat ini naik lagi Rp 760 ribu/karung. Jadi kalau kami menjual harga diatas anjuran pemerintah wajar. Wong kami beli dari agen saja harganya sudah mahal,” tuturnya.

Kepala UPTD Pasar Blok F Dani Rahmat mengatakan, harga gula pasir yang terus naik seharusnya jadi perhatian pemerintah. Karena, beberapa waktu lalu Mentri Pertanian yang sempat datang ke beberapa pabrik gula di Kota Cilegon menjamin ketersediaan pasokan gula pasir dengan harga murah yakni Rp 12.500.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah