Stabilisasi Harga Gula, Disperdaginkop Kota Serang Operasi Pasar

- 22 April 2020, 11:30 WIB

Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Perdagangan, Industri, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperdaginkop dan UKM) mengadakan operasi pasar gula pasir. Hal tersebut dilakukan untuk stabilitas harga gula di pasaran yang saat ini di atas harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp 16.000-Rp 18.000 per kilogram.

Kepala Disperdaginkop UKM Kota Serang Yoyo Wicahyono mengatakan, pihaknya menyiapkan gula pasir sebanyak 2 ton dengan harga Rp 12.500 sesuai HET.

"Iya, hanya gula pasir saja. Ini untuk menstabilkan harga yang masih tinggi di pasaran. Sebab, harga di pasaran itu di atas dari HET," katanya, Selasa (21/4/2020).

Kegiatan tersebut dilakukan hanya satu hari di Pasar Induk Rau (PIR), Kota Serang. Sebab, persediaan yang dimiliki pihaknya tidak banyak dan ini salah satu upaya, agar harga gula pasir di pasar juga ikut turun.

"Iya, hanya satu hari dan cuma ada 2 ton saja. Kami melakukan operasi pasar ini di Pasar Rau," ucapnya.

Ia menjelaskan, tingginya harga gula pasir di pasaran disebabkan, karena ketersediaan gula yang terbatas akibat kemarau panjang tahun lalu.

"Iya, persediaan yang terbatas, karena musim giling tebu mundur ke Juni akibat kemarau panjang tahun lalu. Kemudian, atas permintaan dari daerah-daerah, maka pemerintah melakukan impor gula," ujarnya.

Saat ini, tutur dia, gula pasir sudah tersedia, ettapi harga di pasaran belum turun. Sebab, para pedagang akan menghabiskan terlebih dahulu persediaan gula yang lama.

"Jadi, saat ini sudah tersedia (gula), tapi mekanisme pasar kan kalau naik ikut langsung naik, tapi kalau turun menunggu habis persediaan lama dulu, karena memang belinya mereka mahal," tuturnya.

Ia memprediksi, jika harga gula pasir di pasaran baru akan normal kembali setelah pandemi Covid-19 ini mereda, sehingga sedikit melambat.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah