Kapal Tongkang Tabrak Warung

- 13 Januari 2018, 06:30 WIB
kapal tongkang tabrak warung
kapal tongkang tabrak warung

CILEGON, (KB).- Peristiwa unik terjadi di Pulomerak, Jumat (12/1/2018) dini hari. Sebuah kapal tongkang bermuatan pasir menabrak sebuah warung di Cikuasa, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak. Warung tersebut berada di pinggiran tebing, tepat di belokan jalan setelah Hotel Merak Beach. Tidak hanya warung, dermaga kayu milik para nelayan setempat juga ikut rusak, karena dihantam kapal tongkang. Diketahui, tongkang yang menabrak, adalah Tongkang Soekawati 2780, kapal tersebut larat setelah diterpa cuaca buruk sejak Kamis (11/1/2018) malam. Pemilik warung, Syarif (53), warga Gerem, Kecamatan Grogol mengatakan, saat kejadian berlangsung, cuaca di Perairan Merak sangat buruk. "Angin waktu itu benar-benar kencang, gelombang laut juga tinggi," katanya. Ia menuturkan, mendapatkan informasi jika kapal yang menghantam warungnya sedang sandar di urukan Pantai Cikuasa Bawah. Saat sandar, kapal hanya diikat satu tali tambang. "Saat dihantam gelombang tinggi dan angin kencang, tali tambang itu putus. Tongkangnya terbawa arus laut dan angin kencang, lalu terseret hingga tebing tempat warung-warung berdiri. Warung saya lah yang jadi korban," ujarnya. Saat kejadian berlangsung, dia dan 10 orang warga sedang duduk sambil minum kopi. Untungnya mereka sempat melihat tongkang mendekat dan menghantam warung tersebut hingga rata dengan tanah. "Tadinya kami sekadar ngopi sambil mengkhawatirkan warung rusak tertiup angin. Tiba-tiba saja bagian depan tongkang nyeruduk, kami lari berhamburan dari dalam warung. Untungnya tidak ada korban," ucapnya. Saat ini, Kapal Tongkang Soekawati 2780 telah dievakuasi menggunakan Tugboat Harlina 16. Akibat kejadian tersebut, dia menderita kerugian hingga Rp 50 juta. "Dari warung hingga isinya rusak. Ada barangkali Rp 50 juta mah kerugian saya," tuturnya. Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Status Hukum dan Sertifikasi Kapal pada Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten, Thomas Chandra menuturkan, diduga kecelakaan kapal tongkang tabrak warung akibat dari angin kencang. Namun, pihaknya belum dapat memastikan secara jelas.  "Petugas sudah ada yang ke lapangan, tapi nanti akan ada pemeriksaan berlanjut," katanya. Ia mengatakan, jika perairan sekitar Cikuasa Pantai sebenarnya aman untuk sandar kapal tongkang. Namun, untuk kapal jenis lain tidak aman. "Itu kemarin sandar talinya dilepas satu, karena angin kencang. Agar, kapal bisa lebih fleksibel, jadi tali dilepas satu. Kalau tetap diikat tali dua nanti akan menghantam pantai semakin kencang," ujarnya. Ia menuturkan, akibat angin kencang di sekitar Perairan Selat Sunda, penyeberangan Merak-Bakauheni juga sempat terganggu dengan bertambahnya waktu pelayaran bagi kapal-kapal penumpang di lintasan tersebut. Sebenarnya, ucap dia, gelombang tidak tinggi, hanya sekitar 1,5 meter saja. Namun, angin kencang sampai 20 knot, jadi waktu berlayar kapal Merak-Bakauheni yang biasanya dua jam jadi dua jam lebih atau tiga jam. (AH)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah