Warga Kota Cilegon Keluhkan Tagihan Listrik Membengkak

- 13 Mei 2020, 22:00 WIB

WARGA Kota Cilegon mengeluhkan tagihan listrik pasca bayar yang membengkak. Padahal, mereka mengaku menggunakan listrik tak berlebihan.

Pelanggan listrik warga Lingkungan Cibeber Timur, Kelurahan/Kecamatan Cibeber Masdani mengatakan, tagihan listrik rumahnya naik tiga kali lipat. Dia mengungkapkan, total tagihan pemakaian listrik rumahnya mencapai Rp 912.672. tiga kali lipat pembayaran listrik biasanya.

“Ini tidak masuk akal, karena tagihan listrik setiap bulannya semenjak Januari sampai April hanya rata-rata Rp300 ribu per bulannya. Saya kira ada yang salah dalam pencatatan tagihan,” katanya, Selasa (12/5/2020).

Dia menganggap kenaikan tagihan listrik tersebut, tidak normal. Karena, biasanya pemakaian listrik hanya rata-rata 8 kwh perharinya atau 240 kwh per bulan. Namun pada tagihan Mei menjadi rata-rata 23 kwh par hari atau sekitar 700 kwh lebih per bulan.

Padahal, secara penggunaan listrik yang dipakai juga tetap normal seperti biasa. Pada Januari hanya sebesar Rp 365 ribu, Fabruari hanya Rp 253 ribu, Maret hanya Rp 279 ribu dan April hanya Rp 301 ribu.

"Saya kaget aja, masa sampai 712 kwh atau satu bulan dengan tagihan sekitar Rp 912.672 ribu. Padahal dari Januari, Februari Maret dan April rata-rata hanya 240 lebih atau hanya Rp300 ribu lebih," ujarnya.

Selama ini, kata dia, penggunaan normal-normal saja,untuk itulah dirinya kaget. Hal itu karena di rumah ada dirinya dengan istri dan satu anak perempuan.

Menurut Masdani, ditengah pandemi korona yang serba sulit untuk kebutuhan, harus membayar sebesar itu juga tidak akan mampu.

"Kalau yang lain itu naik paling setengahnya dari Rp300 ribu ke Rp 450 ribu. Kalau itu masih wajar. Tapi kalau sampai 3 kali lipat bayarnya bagaimana. Apalagi kebutuhan juga harus terpenuhi ditengah pandemi," tutur pria Pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) ini.

Hal yang sama dikatakan pelanggan listrik asal Kebonsari, Kecamatan Citangkil, Rahmat Ali. Dia mengaku kaget ketika melakukan pengecekan terhadap tagihan listrik yang harus dibayar.Karena ada kenaikan secara signifikan.

"Biasa bayar tiap bulan Rp150 – Rp 200 ribu, tapi untuk pembayaran kali ini, sekitar Rp 300 ribu. Jumlah yang sangat lumayan ditengah pandemi Corona. Apalagi diluar kebiasan pembayaran.Untuk pemakaian biasa saja tidak ada barang elektronik yang besar untuk watt ataupun voltase. Paling hanya kipas saja," ucapnya.

Sementara itu Manajer Humas PLN Cilegon Alfi Diana mengatakan, tariff listrik rumah non subsidi tidak naik dan masih tetap seperti biasa. Untuk pelanggan yang 450 VA, kata dia, listrik gratis April-Juni, daya 900 VA yang subsidi mendapat diskon 50 persen.

“Sementara untuk non subsidi daya 900 wat non subsidi tidak naik semenjak tahun 2017 yakni 1 kwh Rp1.352, dan non subsidi 1300 VA keatas tariff tetap yakni Rp1.467/kwh. Mohon maaf kami tidak bisa melakukan sosialisasi di media karena tidak ada biaya operasional,” ucapnya. (Himawan Sutanto)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah