Pilkada Kota Cilegon 2020 Diprediksi Sengit

- 7 Juli 2020, 15:30 WIB

CILEGON, (KB).- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Cilegon 2020 diprediksi berlangsung sengit, karena para kandidat calon wali kota dan wakil wali kota memiliki kans yang sama rata. Bahkan, diprediksi simpatisan Partai Golkar tahun ini akan pecah, karena dimungkinkan adanya rebutan pemilih kultural partai berlambang pohon beringin tersebut, di tingkatan akar rumput.

Pengamat politik dari Untirta Syuwaib Amirudin menilai, munculnya Iye Iman Rohiman akan memberikan warna berbeda pada pilkada tahun ini. Dimana Iye selaku mantan kader Golkar yang maju menjadi bakal calon wali kota, dimungkinkan memiliki simpatisan yang sama dengan calon yang diusung Partai Golkar.

”Bisa saja simpatisan Partai Golkar di tingkatan akar rumput menjadi goyah. Berhubung Iye adalah tokoh lama partai tersebut, sehingga ketokohannya membuat simpatisan Partai Golkar terpecah,” katanya saat dihubungi melalui telepon genggam, Ahad (5/7/2020).

Namun, kata Syuwaib, kehadiran Iye tidak akan menggoyahkan pemilih struktural Partai Golkar. Sebab, partai ini terkenal dengan kaderisasi yang cukup bagus.

”Pemilih struktural itu adalah pemilih yang berkaitan erat dengan partai. Tidak perlu diragukan lagi. Partai Golkar itu kan partai yang mendarah daging, baik di tingkat nasional maupun daerah,” ujarnya.

Menurut Syuwaib, pecahnya suara pemilih simpatisan merupakan hal yang wajar dalam pentas pilkada. Namun kondisi ini diyakininya tetap sulit untuk menumbangkan kekuatan Partai Golkar di Kota Cilegon.

”Dimana-mana suara simpatisan itu memang mudah goyah, mereka kan masyarakat biasa. Hari ini pakai baju abu-abu, besoknya pakai baju warna lain. Maka itu, Partai Golkar yang basis suara strukturalnya terkenal kuat di Kota Cilegon, sepertinya perpecahan suara simpatisan tidak akan berpengaruh dalam hal kekuatan politik,” tuturnya.

Ditambah lagi, mencari suara simpatisan tidak hanya dilakukan oleh Iye semata. Namun calon-calon lain seperti Helldy Agustian serta Ali Mujahidin pun memiliki kemampuan yang sama dalam menjaring simpatisan sebanyak-banyaknya.

”Helldy saya nilai bagus dalam membangun basis kultural. Sama halnya Ali Mujahidin, ketokohannya di Kota Cilegon terbilang kuat. Di Partai Golkar, tokoh-tokoh politiknya pun masih solid. Mereka pun memiliki basis kultural, selain dari basis struktural,” ucapnya.

Ia pun mengingatkan para bakal calon untuk bisa memelihara basis kultural dan struktural partai hingga pada masa pemilihan. Untuk hal ini, Syuwaib menilai sangat penting bagi mereka untuk memiliki tim sukses.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah