KABAR BANTEN - Ada sebuah hadits dari Abu Qotadah, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, " Kucing itu tidaklah najis, sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling Kita".
Dengan demikian jika Anda anda didekati kucing janganlah merasa jijik, karena kucing bukanlah merupakan hewan yang najis.
Terlebih jika mereka mendekati Kita saat makan, karena tahukah Anda bahwa kucing yang datang itu nyatanya sedang membawa pesan atau sinyal.
Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal YouTube Hamzah Channel, berikut beberapa pertanda dari Allah mengapa kucing sering menatap Kita.
Salah satunya dengan menatap kita, tatapan kucing dimaknai sebagai pertanda bahwa dalam setiap rezeki yang Kita dapat ada hak makhluk lain termasuk kucing.
Sehingga kita berkewajiban untuk mengeluarkan sebagian rezeki tersebut untuk disedekahkan
Memberi makan kepada kucing tidak akan langsung mendapatkan balasan sebagaimana Kita bersedekah pada manusia, namun dari hal itulah keikhlasan kita dapat teruji.
Selain alasan tersebut, ada beberapa alasan lain mengapa kucing menatap kita berlama-lama. Berikut beberapa alasan kucing menatap manusia.
1. Kucing sedang bahagia
Adakalanya kucing menatap kita dengan ekspresi santai, ekor bergoyang pelan dan sekali-kali mengedipkan matanya dengan perlahan. Hal itu menunjukkan bahwa kucing sedang bahagia dan ingin dekat dengan Kita.
2. Kucing sedang marah
Berbeda dengan ekspresi pertama ketika kucing menatap tajam dengan duduk atau berdiri kaku, telinga sedikit turun, pupil mengecil dan ekor yang mengibas cepat ke kanan dan ke kiri, itu bisa jadi kucing Anda tengah marah karena terganggu privasinya.
Sebaiknya alihkan perhatian kucing agar kemarahannya tak menjadi-jadi.
Anda bisa melemparkan mainan agar kucing mau mengejarnya sehingga kemarahannya teralihkan.
3. Kucing merasa takut
Ketika kucing menatap Kita lalu kucing menekuk ekornya ke dalam atau sambil bersembunyi di balik kardus, itu pertanda kucing merasa takut dan terintimidasi oleh kedatangan Kita.
Bisa jadi kucing takut karena Kita habis melakukan gerakan dan teriakan yang menakutinya atau kucing ketakutan dengan suara-suara dari luar rumah dan dia mengalihkan ketakutannya dengan menatap siapapun yang tengah berdekatan dengan mereka.
Kita harusnya berpikir mengapa kucing itu mendekati Kita. Karena kehadiran kucing merupakan salah satu tanda dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengingatkan kepada Kita mengenai makna dari pemberian.
Kepada setiap yang mempunyai hati yang basah atau hewan itu terdapat pahala dalam bentuk berbuat baik kepadanya, ( Hadits Riwayat Bukhari).
Semua rezeki yang Kita peroleh, tidaklah sepenuhnya menjadi hak Kita. Ada hak-hak orang lain yang semestinya Kita mengeluarkannya, bukan hanya manusia tetapi juga untuk makhluk hidup ciptaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala di dunia ini.
Kasihanilah siapa yang ada di bumi, niscaya kalian dikasihani oleh yang ada di langit (Hadits Riwayat Tirmidzi).
Dalam konteks kucing yang datang di waktu makan, mengingatkan Kita bahwa karunia yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala harus dibagikan untuk makhluk lain, seperti seekor kucing dalam makanan yang Kita santap ada rezeki untuk kucing, yang semestinya Kita berikan makanan kepada makhluk Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Dan termasuk juga memberikan makan kepada kucing merupakan suatu kebaikan sesuai dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala, " Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya, pahala 10 kali lipat amalnya" ( Quran Surat Al An'am ayat 160)
Dan jika Kita berbuat baik kepada manusia terkadang kita mengharapkan adanya balasan yang sama atau bahkan lebih dari orang lain alias pamrih.
Hal ini berarti masih ada ketidakikhlasan dalam hati Kita, tapi tidak demikian jika manusia berbuat baik terhadap kucing.
Hewan ini pasti tidak dapat membalas apa yang diberikan kepadanya.
Saat memberi makan kucing inilah manusia belajar bagaimana rasanya memberikan sesuatu dengan penuh keikhlasan dari kucing.
Baca Juga: 5 Buku Bacaan Tentang Daerah 3T di Indonesia, Bisa Menambah Pengetahuan
Kita juga bisa belajar ikhlas dan merelakan tanpa pamrih.***