Penasaran Sejarah dan Asal Usul Nasi Padang Sampai Bisa Menjamur Dimana-mana? Simak Penjelasannya

29 Februari 2024, 09:00 WIB
Potret nasi padang dan asal usulnya. /Tangkapan layar instagram/@padangpayakumbuah/

KABAR BANTEN - Nasi padang merupakan salah satu dari warisan kuliner Indonesia yang mendunia.

Tidak hanya sekadar sajian lezat tetapi nasi padang menjadi menu pilihan dan paling dicari masyarakat Indonesia saat makan siang maupun kegiatan lain.

Namun, apakah kamu penasaran bagaimana asal usul nasi padang hingga bisa membuka banyak restoran cabang di seluruh Indonesia?

Baca Juga: Benarkah Makan Nasi Putih 3 Kali Sehari Bikin Diabetes? Simak Faktanya

Nasi padang, di balik kelezatannya tersimpan kisah panjang yang melibatkan sejarah kolonial, solidaritas, dan merantau dari suku Minangkabau yang gigih.

Mari kita bongkar cerita unik di balik asal usul dan perjalanan kuliner yang menggoda selera ini.

Dikutip Kabar Banten dalam instagram bapak2id, beginilah asal mula nasi padang.

Pada masa kolonial, Sumatera Barat, dengan tambang, perkebunan, dan aktivitas perdagangan yang melimpah, adalah salah satu daerah yang relatif maju.

Infrastruktur yang dibangun Belanda di sana menjadi cikal bakal perkembangan ekonomi dan pendidikan, tercermin dari banyaknya tokoh besar pasca kemerdekaan yang berasal dari Sumbar.

Ketika moda transportasi masih sebatas bendi, tempat pemberhentian di jalur perjalanan seperti pit stop sekarang menjadi tempat penting.

Di sinilah penginapan dan restoran berkembang. Restoran ini melayani bukan sembarangan orang, melainkan pejabat kolonial, tokoh-tokoh penting, dan kaum bangsawan.

Tradisi makan di tempat ini juga menunjukkan tanda solidaritas, terutama ketika orang pribumi meminta makanan dibungkus untuk keluarga di rumah.

Solidaritas menjadi bagian penting dari budaya Minangkabau. Pemilik rumah makan Padang memberikan porsi yang lebih banyak kepada orang pribumi yang memesan makanan dibungkus, menandakan semangat saling bantu dan berbagi.

Setelah kemerdekaan Indonesia, orang Minang yang cenderung merantau membuka rumah makan Padang di berbagai daerah di luar Sumatera Barat.

Keahlian masak orang Minang, terutama laki-laki, membuka jalan bagi munculnya beragam hidangan seperti Tunjang, Ayam Pop, Rendang, Gulai Kepala Kakap, dan Gulai Otak.

Peristiwa pemberontakan PRRI di Sumatera Barat pada masa lalu mendorong banyak orang Minang untuk merantau ke luar daerah.

Nama-nama rumah makan Padang seperti Lapau Nasi, Karan, Kedai Nasi, dan Restoran Minang bermunculan. Namun, banyak yang akhirnya memilih menggunakan branding "Rumah Makan Padang" karena lebih dikenal di luar daerah.

Masakan Minang merupakan hasil akulturasi budaya yang kaya, mencakup pengaruh dari kuliner lokal, India, Arab, dan Cina.

Kuliner Minangkabau memiliki kemiripan dengan masakan India dalam penggunaan bumbu-bumbu pedas dan kuah kuning yang kental, serta pengaruh dari Arab dan Cina.

Perjalanan panjang Nasi Padang, dari pit stop di jalur kolonial hingga menjadi kuliner ikonik yang tersebar di seluruh Indonesia dan dunia, menunjukkan kekayaan budaya Indonesia yang tahan banting.

Kini, warung-warung makan Padang telah menjadi pilihan yang aman ketika mencari tempat makan di jalanan.

Baca Juga: Kenapa Nasi Padang Dibungkus Porsinya Lebih Banyak Dibanding Makan di Tempat? Ini Jawabannya

Nah, itulah sejarah dan asal usul nasi padang. Nasi Padang bukan sekadar makanan lezat; ia adalah sejarah yang terasa di setiap suapannya.

Dari sepiring rendang hingga kuah gulai yang kaya rasa, setiap hidangan membawa kita melewati lorong waktu yang penuh warna dari masa lalu hingga kini.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: Instagram/@bapak2id

Tags

Terkini

Terpopuler