KABAR BANTEN - Kebahagiaan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan senang, suasana hati yang tidak benci, tidak marah, tidak resah, tidak gelisah ketentraman hidup lahir dan batin.
Kebahagiaan juga sering dijadikan sebagai tujuan hidup bagi setiap orang namun dengan goal dan cara masing-masing untuk mencapai kebahagiaan itu sendiri.
Apakah anda bahagia?
Kebahagiaan ternyata tidak melulu banyak uang, miliki rumah mewah kendaraan mewah, terbukti banyak orang yang bergelimang harta namun hidupnya tidak bahagia.
Baca Juga: 10 Hal yang Pantas Didapat Wanita dari Kekasihnya Agar Memiliki Health Relationship
Terinspirasi dari rahasia kebahagiaan dan kebijaksanaan yang sudah banyak dibahas dan ditulis di masa lampau.
Seperti anjuran untuk berbagi, bersedekah, berderma dan menolong orang lain sudah sejak kecil kita dengar.
Ajaran agama dari banyak kepercayaan pun mengingatkan kita untuk tidak berfokus ke diri tapi perlu membantu orang lain dengan tulus, jika kita ingin bahagia berusahalah bahagiakan orang disekitar kita, namun sering kali kita menganggap remeh hal tersebut.
Realita bila tak hati-hati semakin kita fokus ke diri dan acuh pada orang lain semakin kita terjebak dalam ego dan keserakahan yang membuat kita semakin menderita.
Mungkin bahagia atau kebahagiaan yang selama ini kita cari justru ada saat kita membantu orang lain dengan setulus hati.
Bagaimana menurutmu apakah berbahagia harus berfokus pada diri? yuk baca sampai selesai artikel ini yang dikutip Kabar Banten melalui laman Instagram @putrawiramuda
Memang belakangan topik-topik soal kebahagian, kesehatan mental dan pengembangan diri banyak berfokus soal diri(self).
Istilah seperti self-love, self-care, self-compassion, dan self-self lainya semakin banyak bermunculan.
Berbagai self tersebut bila dipahami secara sempit, justru membuat rentan membuat kita menjadi selfsh atau egois.
Baca Juga: Suami Istri Harus Tahu, Komitmen dan Kepuasan Pernikahan, Serta Aspek yang Mempengaruhinya
Bisa jadi terlalu membesar-besarkan ego pribadi yang malah berisiko membuat kita semakin tidak bahagia.
Bagaimana kalau kebahagiaan itu justru diperoleh bukan dengan terus menerus berfokus pada diri sendiri tetapi justru saat kita bisa membantu orang lain.
Ada banyak penelitian menarik yang telah membuktikan nya, mari kita bahas beberapa diantaranya.
Satu penelitian terbaru menyatakan bahwa menolong orang lain di masa krisis ternyata dapat meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan hidup serta menurunkan dampak dari emosi negatif seperti pesimis, ragu, dan mudah marah.
Ada penelitian eksperimen menarik tentang hal ini, eksperimen tersebut dibagi dalam 2 kelompok:
Kelompok 1 diberi uang, dan uangnya digunakan sendiri.
Kelompok 2 diberi uang dan uangnya diberikan kepada orang lain.
Coba tebak kira-kira kelompok 1 atau kelompok 2 yang lebih bahagia?
Banyak yang menduga kalau kelompok 1 pasti lebih bahagia, tapi ternyata hasil penelitian membuktikan (kelompok 2) yang memberikan uang ke orang lain) jauh lebih bahagia dari pada yang menggunakan uangnya untuk keinginan sendiri (kelompok 1).
Ada 3 hal penting yang harus kita sadari, agar bisa bahagia dalam membantu orang lain:
1. Kita lebih bahagia saat turut aktif terlibat, tidak hanya merencanakan atau menitipkan ke lembaga donasi.
2. Kita lebih bahagia bila diberikan kebebasan dalam memberikan bantuan.
3. Kita lebih bahagia bila bantuannya langsung berdampak nyata.
Baca Juga: Suami ataupun Istri Mesti Baca Kisah Handuk Basah di Atas Kasur Ini
Dengan demikian mari berefleksi diri...
Mungkin selama ini kamu sudah membaca dan menerapkan banyak anjuran dan tips tentang pengembangan diri dan kesehatan mental tapi tak kunjung bahagia.
Bisa jadi karena selama ini terlalu fokus pada diri sendiri, padahal kebahagiaan yang selama ini dicari, juga bisa diawali dengan membantu orang lain setulus hati.
Itulah rahasia kebahagiaan yang sering terlupakan, semoga informasi ini bermanfaat.***