Waspada Virus Marburg, Filovirus Mematikan yang Mirip Tifus dan Demam Berdarah, Berikut Penjelasannya

- 2 April 2023, 11:45 WIB
Ilustrasi virus marburg yang gejalanya mirip tifus dan demam berdarah.
Ilustrasi virus marburg yang gejalanya mirip tifus dan demam berdarah. /Pixabay/kalhh

KABAR BANTEN - Virus Marburg atau Filovirus merupakan salah satu jenis virus paling mematikan yang fatalitasnya mencapai hingga 88 persen dan cukup mematikan.

 

Penyakit virus Marburg juga merupakan penyebab demam berdarah yang mewabah di Guinea Ekuatorial, Afrika.

Penyakit tersebut sangat mudah menular dan memiliki fatalitas kasus yang sangat tinggi, mencapai 88 persen, dengan masa inkubasi sekitar dua hingga 21 hari setelah terinfeksi.

Baca Juga: Makan Daging Sapi Kualitas US Ala Jepang Ada di Kota Serang, Bisa Buat Arisan Sambil Bukber Bareng Teman

Gejala virus Marburg juga mirip dengan tifus dan demam berdarah, yang pada tahap paling parah, pasien akan mengalami pendarahan di beberapa tempat hingga tahap paling fatal meninggal.

Namun, gejala umum lainnya juga mirip dengan penyakit lain seperti malaria berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual muntah, diare, dan perdarahan, sehingga cukup sulit diidentifikasi.

Bahkan, sampai saat ini belum ada vaksin yang tersedia di dunia untuk perlindungan dari virus Marburg, termasuk dengan obat khusus.

Sehingga pengobatan bersifat simtomatik atau suportif, yaitu mengobati komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit.

Mengutip dari akun instagram resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia @kemenkes_ri menyebutkan, untuk saat ini virus tersebut belum pernah dilaporkan adanya kasus konfirmasi penyakit virus Marburg di Indonesia dan di negara sekitar Indonesia.

Namun, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terutama bagi para pelaku perjalanan atau traveller yang datang dari negara terjangkit, untuk mencegah penyakit tersebut masuk ke Indonesia.

Baca Juga: 7 Obat Herbal Untuk Kolesterol yang Disarankan dr. Zaidul Akbar

Sebagai bentuk kewaspadaan, Kemenkes RI juga menyiagakan laboratorium rujukan nasional di Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, Percetakan Negara untuk pemeriksaan spesimen suspek ke laboratorium.

Sementara ini, ada 17 wabah terutama di negara-negara Afrika Tengah sejak tahun 1967 sampai 2022, dan wabah terbesar terjadi di Kongo pada tahun 1998 hingga 2000 dengan jumlah kasus sebanyak 154.

Kemudian, di Angola tahun 2004 sampai 2005 dengan kasus sebanyak 252, dan tahun 2023 penularan virus marburg dilaporkan terjadi di Guinea Khatulistiwa tercatat sebanyak 29 kasus, termasuk 27 kematian dan Tanzania tercatat 8 kasus dengan lima kasus kematian.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @kemenkes_ri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x