Kenapa 6 Juni Ditetapkan Sebagai Hari Tempe Nasional? Ternyata Ini Alasannya

- 8 Juni 2023, 11:08 WIB
Ilustrasi terkait alasan kenapa tanggal 6 Juni ditetapkan sebagai hari tempe nasional.
Ilustrasi terkait alasan kenapa tanggal 6 Juni ditetapkan sebagai hari tempe nasional. /Kabar Banten/Didin muhtadin

KABAR BANTEN - Sejarah tempe pertama kali disebut pada kitab Jawa kuno, Serat Centhini sebagai makanan sederhana yang dihidangkan oleh Pangeran Bayat kepada Cebolang saat sedang dalam perjalanan.

 

Ada juga pendapat lain yang mengatakan, bahwa tempe masuk ke Indonesia melalui orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, Koji kedelai.

Sebagai informasi, nama tempe sendiri berasal dari makanan tumpi yang dibuat dari tepung sagu, sehingga berwarna putih mirip dengan tempe

Baca Juga: Tinggi Protein dan Sumber Vitamin B12, Ternyata Tempe Jadi Makanan Mahal di Amerika hingga Belanda

Dalam 100 gram tempe mengandung 20,8 gram protein, 8,8 gram lemak, 1,4 gram serat, dan 201 kalori.

Sedangkan dalam 100 gram daging sapi biasanya hanya mengandung 17,5 gram protein.

Dari sekian banyaknya manfaat tempe diantaranya adalah untuk menurunkan level zat radikal bebas dalam tubuh dan untuk kesehatan tulang.

Mengingat tempe memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, maka Forum Tempe Indonesia (FTI) menetapkan 6 Juni sebagai hari tempe nasional.

Lantas apa alasan tanggal, 6 Juni ini ditetapkan sebagai hari tempe nasional?

Sebagaimana dikutip Kabar Banten dari Instagram @sobat.tani, berikut ini alasan dipilihnya 6 Juni sebagai hari tempe nasional.

Menurut ketua FTI yakni Madr Astawan bahwa pada tahun 2013, Forum Tempe Indonesia (FTI) mengusulkan 6 Juni sebagai peringatan Hari Tempe Nasional.

Dimana penetapan tanggal tersebut didasarkan pada dua hal yang pertama karena tanggal 6 Juni adalah hari kelahiran Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno.

Seperti diketahui Sukarno presiden pertama Indonesia tersebut pernah membawakan pidato yang salah satunya berisi "Jangan jadi bangsa tempe"

Isi pidato tersebut bermaksud untuk memotivasi rakyat agar tidak diinjak-injak oleh bangsa lain.

Baca Juga: Misteri dan Mitos Gunung Rinjani Pulau Lombok NTB, Pendaki Wajib Tahu Agar Tidak Tersesat ke Alam Jin

Hal itu merujuk pada proses pembuatan tempe secara tradisional yakni dalam pengupasan kulit kedelai setelah direbus memang kedelai diinjak-injak dalam proses pembuatan sebelum difermentasi.

Selain itu tanggal 6 Juni bertepatan dengan diresmikannya Rumah Tempe Indonesia (RTI) yang diresmikan di Bogor.

Sehingga hal itu membuat FTI lebih mantap lagi menetapkan 6 Juni sebagai hari tempe nasional.

Meskipun kata-kata dari pidato Presiden Soekarno itu memarginalkan tempe, namun Presiden pertama Indonesia ini ternyata sangat menyukai tempe.

Mede Astawan juga menyatakan, "Konon dua makanan yang tidak pernah absen dari meja makan istana saat itu adalah gulai daun singkong dan tempe goreng."

Selain itu Made juga menyatakan, saat ini tempe telah diproduksi dengan teknologi yang lebih modern dengan sanitasi lebih baik lagi.

Dimana proses pelepasan kulit kedelai kini sudah menggunakan mesin modern tanpa harus diinjak-injak menggunakan kaki dalam pengolahan tempe.

Sehingga dalam hal ini berbagai bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa tempe merupakan makanan sehat pun bermunculan.

Dan seperti kita ketahui tempe merupakan makanan favorit masyarakat Indonesia yang kini semakin digemari dunia.

Baca Juga: Ajaib! 7 Penyakit ini Bisa Disembuhkan dengan Konsumsi Kurma, Terbukti Manjur

Selain rasanya yang enak, murah namun tidak murahan karena tempe kaya akan gizi dan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh.

"Andai Bung Karno masih hidup, yakin Beliau akan berpidato dengan slogan "Banggalah menjadi bangsa tempe." pungkas Made.

Itulah informasi tentang ditetapkannya 6 Juni sebagai hari tempe nasional, semoga informasi ini bermanfaat.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Instagram @sobat.tani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x