KABAR BANTEN - Malam satu suro merupakan salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa.
Tradisi digelarnya malam satu suro oleh masyarakat Jawa bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram.
Selain itu, saat malam satu suro, masyarakat Jawa kerap menggelar berbagai acara.
Baca Juga: 5 Mitos Malam Satu Suro, Dilarang Keluar Rumah Apalagi Pesta, Banyak Beredar Soal Mistis dan Horor
Diketahui, malam satu suro sendiri menandakan awal bulan pertama dalam kalender Jawa.
Lalu, bagaimana sebetulnya asal usul dan sejarah munculnya tradisi malam satu suro?
Dilansir dari laman resmi Kemendikbud RI, satu suro merupakan awal bulan pertama Tahun Baru Jawa di bulan Suro yang penanggalannya mengacu pada kalender Jawa.
Dikutip dari laman Kementerian Agama RI, bulan suro sendiri bagi masyarakat Jawa dianggap sebagai bulan yang sangat sakral dan bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram.
Selain itu, masyarakat Jawa memperingati malam satu suro ketika malam hari setelah maghrip di hari sebelum tanggal 1 suro.
Lebih lanjut, dalam kalender Jawa pergantian hari dimulai pada saat matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan pada tengah malam sebagai pergantian hari dalam kalender Masehi.
Asal Usul dan Sejarah Malam Satu Suro
Tradisi malam satu suro bermula pada zaman Sultan Agung, dengan masyarakat yang umumnya mengikuti sistem penanggalan tahun Saka yang diwariskan dari tradisi Hindu.
Sementara itu, di Kesultanan Mataram Islam sudah menggunakan sistem kalender Hijriah (Islam).
Sultan Agung yang ingin memperluas ajaran Islam di tanah Jawa memiliki inisiatif untuk memadukan kalender Saka dengan kalender Hijriah menjadi kalender Jawa.
Penyatuan kedua kalender tersebut dimulai sejak Jumat Legi di bulan Jumadil akhir tahun 1555 Saka atau 8 Juli 1633 Masehi.
Lebih lanjut, Sultan Agung juga memiliki keinginan untuk menyatukan Pulau Jawa, tetapi tidak ingin rakyatnya terpecah belah karena adanya perbedaan keyakinan agama.
Kemudian, setiap hari Jumat Legi, dilakukan laporan pemerintahan setempat sambil dengan diadakan pengajian oleh penghulu Kabupaten, ziarah kubur, serta haul ke makam Sunan Ampel dan Sunan Giri.
Maka dari itu, 1 Muharram atau malam satu suro dimulai pada hari Jumat Legi yang juga ikut dikeramatkan.
Lebih lanjut, istilah suro sendiri diketahui berasal dari bahasa Arab yaitu Asyura yang berarti sepuluh.
Pada tahun ini, malam satu suro bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1 Muharram yang jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.***