Ini termasuk pengaturan default yang menjadikan akun pengguna di bawah usia 16 tahun sebagai publik dan kurangnya verifikasi terhadap orang tua atau wali ketika anak-anak ini menggunakan fitur family pairing.
Bagi pengguna TikTok di Indonesia, ini menjadi pelajaran penting. Pengguna, terutama para orang tua, harus lebih berperan aktif dalam melindungi anak-anak dari potensi risiko ini.
Berikut beberapa langkah yang dapat diambil, mengutip dari reuters:
1. Pemahaman Aplikasi:
Orang tua perlu memahami bagaimana TikTok berfungsi.
Ini termasuk memahami pengaturan privasi, cara mengontrol siapa yang dapat melihat konten anak-anak, dan bagaimana mengaktifkan kontrol orang tua.
2. Aktif Melibatkan Diri:
Orang tua harus aktif dalam melibatkan diri dalam aktivitas online anak-anak.