Prosesi Upacara Yadnya Kasada
Dalam prosesi ritual adat, upacara Yadnya Kasada berlangsung di tiga lokasi penting. Pertama adalah Rumah Dukun Adat, yaitu rumah dukun pandita (dukun adat) yang digunakan untuk melakukan persiapan.
Kedua, Pura Luhur Poten atau lautan pasir (segoro wedi) yang digunakan untuk prosesi upacara. Serta yang ketiga adalah Kawah Gunung Bromo dimana sesaji akan dilemparkan sebagai inti upacara.
Upacara ini dimulai dengan persiapan membuat Ongkek, yaitu berbagai macam hasil bumi dan ternak yang dijadikan sebagai persembahan.
Kemudian ada pembacaan mantra sekaligus pengetesan dan pelantikan dukun pandita yang baru di rumah dukun adat.
Setelah upacara selesai, Ongkek dibawa ke Pura Luhur Poten yang jaraknya kurang lebih 8 km.
Setelah itu, Ongkek dilempar secara bergantian ke Kawah Gunung Bromo dengan iringan musik khas gamelan.
Upacara adat ini diakhiri dengan pertunjukan tarian kolosal Roro Anteng Jaka Seger.
Makna Upacara Yadnya Kasada
Masyarakat Suku Tengger melakukan upacara ini untuk menghormati pengorbanan Kusuma.
Selain itu, penduduk setempat menganggap Gunung Bromo adalah tempat yang suci dan menjadi sumber kehidupan bagi mereka.
Selain penghormatan dan penyucian melalui ritual pelabuhan (melempar sesaji ke dalam kawah), Suku Tengger juga menjadikan Gunung Bromo sebagai pusat kehidupan.