Kitab Syams Al Ma'arif Karya Ahmad Bin Ali Al-Buni, Benarkah Kitab Sihir Paling Berbahaya?

- 26 Oktober 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi terkait Kitab Syams Al Ma'arif karya Ahmad Bin Ali Al-Buni yang diduga merupakan kitab yang mengajarkan sihir sehingga dilarang di Arab dan Timur Tengah.
Ilustrasi terkait Kitab Syams Al Ma'arif karya Ahmad Bin Ali Al-Buni yang diduga merupakan kitab yang mengajarkan sihir sehingga dilarang di Arab dan Timur Tengah. /Tangkapan layar/YouTube Makna Masa

Menggunakan huruf dan angka Ahmad Bin Ali Al-Buni dalam Kitab Syams Al Ma'arif membuat bagan rumit yang kemudian digambarkan sebagai kotak ajaib yang ditulis sesuai dengan susunan pelanet.

Ahmad Bin Ali Al-Buni dalam Kitab Syams Al Ma'arif menegaskan apa yang terjadi di luar angkasa dari pergerakan pelanet, bintang, matahari, dan bulan memiliki keterkaitan dengan apa yang terjadi di daratan bumi, aktivitas sihir menurutnya sangat erat kaitannya dengan bintang-bintang dilangit dan sebagian jin atau setan yang menyembah benda-benda tersebut sebagai perantara menyembah Allah.

Baca Juga: Sifat-sifat Baik Manusia yang Dicintai oleh Khodam Leluhur Meski Tanpa Tirakat

Pada ke 14 beragam cendikiawan ulama seperti Ibnu Khaldun dan Ibnu Taimiyah telah menyatakan Ahmad Bin Ali Al-Buni dan orang sejamannya seperti Ibnu Arabi sebagai pelaku bid'ah bahkan menyatakan mereka melakukan sihir yang sangat dilarang dalam agama Islam.

Terbatas dan tersebar
Dalam pendahuluan Kitab Syams Al Ma'arif itu Ahmad Bin Ali Al-Buni menekankan bahwa kitab tersebut hanya boleh dibaca para ahli syariat yang suci dan tidak memiliki kepentingan duniawi, ia tidak rela jika Kitab Syams Al Ma'arif ini jatuh di tangan yang salah dan dipergunakan untuk tujuan keliru, haram bagi orang yang mengamalkan kitab ini mengajarkan kepada orang yang tidak layak untuk mempelajarinya atau mengamalkan nya pada hal yang bukan pada tempatnya, karena sebab itu Allah akan menutup dan mencegah faidah-faidah dan keberkahan nya tegas Ahmad Bin Ali Al-Buni

Mengingat sifat rahasia dari pengetahuan yang mereka yakini kemungkinan Kitab Syams Al Ma'arif tidak pernah dimaksud untuk dibaca orang awam.

Sebaliknya Kitab Syams Al Ma'arif itu hanya ditujukan untuk mereka yang berminat memasuki tharikat sufi dan diedarkan diantara komunitas yang tertutup.

Setelah kematian Ahmad Bin Ali Al-Buni pada tahun 1225, Kitab Syams Al Ma'arif karangannya justru tersebar luas keberbagai negara dengan beragam versi.

Para penulis anonim yang mengaku sebagai pengikut nya menambahkan isi dari Kitab Syams Al Ma'arif yang asli sehingga lahirlah versi yang lebih baru dikenal dengan judul Syams Al Ma'arif Al-Kubro yang dapat diterjemahkan sebagai Kitab Syams Al Ma'arif yang diperluas versi ini baru muncul pada abad ke 17 dan telah diterjemahkan kedalam bahasa Urdu, Turki, Indonesia dan Spanyol.

Maka tidak heran banyak kalangan yang meragukan keaslian Kitab Syams Al Ma'arif tersebut.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube makna masa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah