Network
KABAR BANTEN - Di zaman ini, gadget merupakan salah satu alat teknologi dan komunikasi yang banyak digunakan masyarakat.
Selain itu, di tengah peradaban yang serba instan saat ini, penggunaan gadget atau gawai menjadi salah satu andalan masyarakat.
Pasalnya, semenjak gadget mudah didapatkan, membuat alat tersebut menjadi yang paling dominan untuk digunakan dibanding perangkat lainnya.
Baca Juga: Batasi Anak Bermain Gadget, Ini Tips yang Bisa Dilakukan Orang Tua
Alih-alih berfungsi sebagai alat bantu manusia, kehadiran gadget secara perlahan justru memasung kehidupan manusia.
Bukan hanya itu, desakan kultus FOMO atau Fear Of Missing Out atau biasa disebut ketinggalan zaman sering kali menjadi alasan seseorang untuk mengabaikan kesehatan diri sendiri karena penggunaan gadget.
Maka dari itu, adanya yang menyebutkan bahwa segala hal yang berlebihan merupakan sesuatu yang tidak baik dan bisa membahayakan perlu jadi refleksi.
Dikutip dari kanal YouTube satu persen, penggunaan gadget bukan suatu kejahatan yang harus ditinggalkan tapi penyebabnya yang perlu menjadi fokus perhatian kebanyakan para pengguna gadget.
Salah satu yang perlu diperhatikan yaitu frekuensi atau durasi waktu dari penggunaan alat teknologi tersebut.
Pada tahun 2016 lalu, lembaga riset Discord mendapatkan fakta jika seseorang menyentuh layar gawai sebanyak 2.617 kali dalam sehari.
Angka tersebut ternyata terus bertambah seiring waktu menjadi 5.400 kali bagi pengguna yang aktif dalam bermedia sosial serta berpotensi akan terus meningkat setiap tahunnya.
Pasalnya, di dalam gadget terdapat banyak layanan aplikasi dan fitur yang dirancang secara khusus agar pengguna terus menggulir atau scrolling.
Maka, disadari atau tidak, kebanyakan orang modern saat ini tidak ada bedanya dengan seorang pengguna narkotika yang selalu merasa ketagihan dan ingin mengulangi sensasi senangnya.
Namun, perbedaan dengan pecandu narkotika yaitu manusia modern yang merupakan pecandu teknologi.
Bahkan, yang mencengangkan yaitu adanya temuan fakta sebanyak kurang lebih 200 anak di Jawa Barat dirawat di rumah sakit jika karena kecanduan gadget.
Diketahui, kecanduan gadget sendiri merupakan suatu kondisi di mana seseorang tidak bisa lepas dari perangkat teknologi yang dimilikinya.
Sampai ketika terpisah sementara atau berada tidak dalam jangkauan dalam waktu lama dengan perang kat akan mengakibatkan seseorang mengalami perubahan emosional yang ekstrem.
Hal tersebut bahkan menimbulkan adanya rasa tidak nyaman atau bahkan kecemasan ketika berjauhan dengan gadget yang merupakan salah satu pertanda jika seseorang kecanduan gadget.
Menurut Susan Weinschenk, ilmuwan di bidang tingkah laku, kecanduan gadget timbul karena hormon dopamine.
Hormon dopamine sendiri merupakan salah satu hormon di dalam tubuh yang berfung si untuk mengatur timbulnya perasaan senang.
Baca Juga: 3 Aplikasi yang Bisa Digunakan Orang Tua untuk Kontrol Penggunaan Gadget pada Anak
Namun, meski sudah mendapatkan kesenangan, hormon tersebut tidak memberi sinyal kepada tubuh untuk berhenti sampai terus mencari.
Demikian informasi terkait alasan seseorang kecanduan gadget saat ini.***
