Apakah Konflik Iran-Israel Berdampak ke Perekonomian Indonesia?

16 April 2024, 08:05 WIB
Ilustrasi konflik Iran-Israel dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia. /Freepik/freepik/

KABAR BANTEN - Konflik antara Iran dan Israel telah menciptakan gelombang ketegangan di dunia, dengan potensi dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.

Serangan balik Iran terhadap Israel dengan meluncurkan ratusan drone dan rudal sebagai respons atas serangan Israel terhadap kantor kedutaan besar Iran di Damaskus, Suriah, telah menambah kompleksitas konflik di Timur Tengah.

Dampak pertama yang mungkin dirasakan pasca konflik Iran dan Israel adalah lonjakan harga minyak.

Baca Juga: Sulit Dilacak Israel, Inilah 10 Fakta Terowongan Bawah Tanah Hamas Palestina

Iran merupakan salah satu produsen minyak terbesar di dunia, dan konflik ini dapat mengganggu produksi dan distribusi minyak dari negara tersebut.

Lonjakan harga minyak akan berdampak langsung pada subsidi energi dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Selain itu, meningkatnya risiko geopolitik dapat mengakibatkan keluarnya investor asing dari pasar Indonesia.

Investor cenderung mencari aset yang lebih aman dalam situasi ketidakpastian geopolitik, seperti emas dan dolar AS, yang dapat menyebabkan pelemahan rupiah.

Gangguan pada kinerja ekspor Indonesia juga mungkin terjadi akibat konflik ini, terutama ekspor ke wilayah Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.

Gangguan ini berpotensi menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Selain itu, lonjakan harga minyak juga dapat menyebabkan inflasi karena harga komoditas energi lainnya ikut naik.

Gangguan pada rantai pasok global juga dapat meningkatkan biaya produksi, yang pada akhirnya akan mengakibatkan naiknya harga jual barang dan jasa, meningkatkan tekanan inflasi.

Kombinasi dari faktor-faktor ini dapat mengakibatkan pelemahan nilai tukar rupiah hingga mencapai level yang lebih rendah, seperti Rp17 ribu per dolar AS.

Ini berarti bahwa pemerintah mungkin perlu menyesuaikan target pertumbuhan ekonomi nasional untuk mencerminkan ketidakpastian dan risiko yang ada.

Baca Juga: Sekitar 2.400 Warga Madiun Depresi, Akibat Permasalahan Ekonomi dan Asmara

Dalam menghadapi situasi ini, pemerintah perlu meningkatkan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Selain itu, peran diplomatik juga penting untuk memfasilitasi dialog dan penyelesaian damai atas konflik di Timur Tengah.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler