Israel menarik permukiman dan personel militer dari Jalur Gaza, yang mulai diduduki setelah merebut wilayah itu selama Perang Enam Hari pada 1967.
Januari 2006
Hamas meraih kemenangan luar biasa dalam pemilihan parlemen Palestina, memicu perjuangan untuk mendapatkan keunggulan dengan saingannya.
Namun, gerakan Fatah yang dipimpin oleh Mahmoud Abbas, yang tetap menjadi presiden Otoritas Palestina, jauh lebih kuat di Tepi Barat, sedangkan Hamas adalah kekuatan utama di Gaza.
Lalu, peristiwa penting pada bulan Juni, militan Hamas melintasi terowongan dari Gaza dan menyerang pangkalan militer Israel, menewaskan dua tentara Israel dan menangkap anggota layanan Gilad Shalit. Membuat Israel menginvasi Gaza.
Juni 2007
Hamas dengan keras mengusir pasukan Fatah dari Jalur Gaza dan memperkuat kontrolnya atas wilayah tersebut.
Sementara, Israel dan Mesir memperketat blokade mereka di Gaza, yang akan menghancurkan ekonomi Gaza selama dekade berikutnya. Dua pemerintah saingan muncul yakni Hamas di Gaza dan Otoritas Palestina Abbas di Tepi Barat.
Desember 2008
Menanggapi tembakan roket besar dari Gaza, Israel melancarkan serangan besar selama tiga minggu.