Marilyn Monroe mengalami tiga kali pernikahan yang gagal, suami pertama ingin melihatnya sebagai ibu rumah tangga yang tidak disetujui Marilyn Monroe.
Yang kedua membuat Marilyn Monroe terganggu dengan rasa cemburunya yang berlebihan, dan yang ketiga, ia juga tidak mendapatkan kebahagiaan.
Marilyn Monroe cemas tentang anak-anak, ia ingin punya anak dan memimpikan mereka, sayangnya, mimpi bahagia sebagai seorang ibu tidak pernah didapatnya dan membuatnya menderita endometriosis, yang kemudian sulit diobati.
Baca Juga: 10 Sejarah Dunia Kuno yang Mengejutkan Para Sejarawan
Semua kehamilan yang dialami Marilyn Monroe berakhir dengan keguguran, untuk menyenangkan publik dan meramaikan gosip, maka disebarlah rumor, bahwa Marilyn Monroe menjalani gaya hidup yang buruk dan melakukan banyak aborsi.
Tapi semua itu tidak benar, dalam tahun-tahun terakhir hidupnya, Marilyn Monroe banyak minum, menyalahgunakan obat tidur dan obat-obatan psikotropika secara berlebihan.
Pada tahun pada 1962 dalam usia 36 tahun, Marilyn Monroe ditemukan tewas di kamarnya, kejadian tersebut segera dikaitkan dengan politik, ada yang mengatakan bahwa ia tahu terlalu banyak, dan kematiannya di atur oleh Kennedy, Presiden Amerika saat itu.
Versi resminya adalah bunuh diri, tetapi kesalahan psikiater yang merawatnya, yang meresepkan obat dengan dosis yang terlalu kuat, tidak dikesampingkan.
Baca Juga: 3 Temuan Sejarah Ini Bikin Sejarawan Garuk-garuk Kepala
Terlepas dari kehidupannya yang sulit, Marilyn Monroe adalah aktris terhebat yang pernah ada, ia membangkitkan berbagai macam emosi, memiliki bakat akting yang kuat.