Simon Leviev kemudian merayu banyak wanita secara online dan meraup jutaan dolar dari mereka.
Simon Leviev mendeskripsikan dirinya sebagai pria idaman banyak wanita dalam aplikasi Tinder.
Profilnya menunjukkan bahwa dirinya adalah sosok pria tampan yang mapan, seorang profesional yang sibuk, pandai, memikat, yang membuat banyak wanita memilihnya menjadi pasangan dalam aplikasi tersebut.
Simon Leviev membiarkan para wanita memilihnya dan masuk dalam jeratan tipu dayanya.
Setelah para korban wanita memilihnya, Simon langsung mengirim pesan teks pada para calon korbannya tersebut untuk melancarkan aksinya.
Baca Juga: Sinopsis Film Misteri Terbaru Death on The Nile, Diangkat dari Novel Tahun 1937
Simon Leviev mengajak satu per satu korbannya untuk bertemu dan menyicipi segala kemewahan yang ditawarkan.
Hal ini semata-mata untuk meyakinkan para korbannya bahwa dirinya adalah miliarder tampan yang sukses.
Simon tak hentinya meramalkan kata-kata manis, mengajak para korbannya makan di restoran dan hotel mewah, klub ternama, hingga mengunjungi berbagai negara dengan private jet miliknya.
Penipu ulung itu juga menjalin hubungan asmara dengan beberapa korban dan berjanji untuk berkomitmen ke jenjang yang lebih serius dan tinggal bersama di apartemen yang sudah dijanjikannya.