Namun dalam penelitian berikutnya, terungkap hasil teori lain yang mengngkap warna merah hingga membuat junar ‘darah’ tersebut.
Telisik punya telisik, hujan berwarna merah mirip darah tersebut ternyata berasal dari spora alga yang terbawa angin.
Kemudian tercampur dengan awan hujan dan terbentuklah hujan merah mirip darah yang cantik sekaligus menakutkan.
Hujan jenis lain juga pernah menggemparkan penduduk di sekitar Washington dan Oregon, Amerika Serikat, yang kali ini berwarna putih mirip susu.
Fenomena hujan susu, juga telah mengejutkan para ilmuwan hingga saat meneliti tetesannya tidak bisa menjelaskan asal muasalnya.
Namun setelah melalui pemikiran panjang, mereka akhirnya menyimpulkan dua hal. Pertama, angin bisa saja membawa abu vulkanik dari gunung berapi di Rusia karena bercampur dengan air tetesnya berwarna putih dan kedua karena debu dari danau di Oregon Tengah bagian Selatan.
Selain hujan 'darah', juga terdapat hujan warna lain pada musim panas tahun 2002 yakni hujan berwarna hijau, yang turun di dekat Kolkata.
Wujudnya mirip airan asam yang membahayakan, tapi ternyata bahan penyusunnya hanyalah bunga dan serbuk sari dari bunga Mangga.
Hujan serupa juga pernah terjadi di Moskow, Rusia. Namun bedanya, bahan penyusunnya berupa serbuk sari pohon betula. Ssaat melihat air hujan berwarna hitam, mengira hari kiamat akan segera datang.