Network
Tujuan diperingatinya Hari Skizofrenia Sedunia pada 24 Mei adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait skizofrenia, serta mengurangi anggapan miring terhadap kondisi tersebut.
Selain itu, Hari Skizofrenia juga berfungsi sebagai kampanye untuk menyerukan pentingnya kesehatan mental secara keseluruhan.
Menggalakkan praktik hidup sehat, seperti olahraga, tidur yang cukup, pola makan seimbang, dan mengelola stres, yang dapat membantu mencegah timbulnya penyakit mental.
Dikutip dari Healthine National Today, Skizofrenia merupakan kondisi dimana zat kimia didalam otak tidak berimbang.
Skizofrenia dapat mempengaruhi pikiran, persepsi, emosi, dan perilaku seseorang. Gejala utama skizofrenia meliputi delusi, halusinasi, gangguan berpikir, gangguan berbicara, dan penarikan diri dari hubungan sosial.
WHO menyatakan bahwa terdapat lebih dari 21 juta orang di seluruh dunia yang mengidap penyakit skizofrenia.
Biasanya Skizofrenia terjadi pada masa remaja akhir menjelang masa dewasa awal, yaitu sekitar usia 15 sampai 28 tahun.
Dalam hal pemulihan, dukungan keluarga dan sosial memainkan peran penting dalam perjalanan pemulihan individu dengan skizofrenia.
Selain itu, pendekatan pemulihan yang holistik, yang melibatkan pemahaman akan kondisi, pengelolaan stres, dukungan sosial, dan pengembangan keterampilan hidup, dapat membantu individu dengan skizofrenia untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Penting untuk diingat bahwa setiap individu dengan skizofrenia memiliki pengalaman yang unik, dan pengobatan serta dukungan harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
