Bikin Penasaran, Inilah Alasan Yahudi Identik dengan Topi dan Jas Hitam

- 20 Oktober 2023, 11:29 WIB
Ilustrasi terkait beberapa alasan kenapa orang Yahudi selalu memakai jas dan topi serta memanjangkan jenggot.
Ilustrasi terkait beberapa alasan kenapa orang Yahudi selalu memakai jas dan topi serta memanjangkan jenggot. /Tangkapan layar/Instagram @yahudi.turk

KABAR BANTEN - Jika kita perhatikan orang-orang Yahudi biasanya mereka memakai pakaian yang seragam.

 

Hampir semua orang Yahudi memakai jas hitam panjang disertai dengan topi bundar.

Dibalik gaya fashion orang Yahudi yang selalu mengenakan topi dan jas hitam ini ternyata ada alasannya.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Negara-negara Arab Tidak Menyerang Yahudi atau Israel

Lantas apa alasan orang Yahudi selalu mengenakan topi dan jas hitam?

Sebagaimana dikutip Kabar Banten melalui kanal Youtube Jazirah Ilmu, berikut ini alasan mengapa orang Yahudi identik dengan topi dan jas hitam.

Tidak hanya identik dengan topi dan jas hitam, orang Yahudi juga suka memanjangkan dan menjalin jambang-jambang mereka.

Namun tidak semua orang Yahudi memanjangkan jambangnya, orang Yahudi ortodokslah yang berpenampilan seperti itu.

Hal tersebut dilakukan orang yang Yahudi sesuai dengan aturan yang ada di torah.

Selain itu ada perbedaan style antara sektor Heredi, Yemenite, dan Hesidic.

Dalam hal ini juga terdapat ajaran yang mengatur cara berpakaian yang disebut dengan istilah "Kosher".

Selain wajahnya yang dihiasi jenggot dan kebiasaan orang Yahudi yang memakai topi hitam lebar, mereka juga menbuhkan dan memanjangkan rambut di kedua sisi kanan dan kiri kepalanya

Gaya rambut orang Yahudi ini disebut dengan "peyot" atau Pe'ot, Pe'at dan Payot, sebagian gaya rambut seperti ini dipakai oleh para Heredi Ashkenazi (Yahudi Ortodoks).

Ada juga orang Yahudi Yaman, bagi orang Yahudi Yaman, Peyot ini disebut dengan istilah Simanim yang artinya tanda.

Simanim merupakan tanda untuk membedakan antara orang Yahudi dengan masyarakat Yaman yang beragama Islam.

Dalam kepercayaan orang Yahudi, pemakaian peyot bagi orang Yahudi Ortodoks itu berdasarkan pada perintah Tuhan di dalam Imamat 19:27 yaitu larangan tentang mencukur rambut kepala.

Dikatakan, "janganlah kamu mencukur tepi rambut kepalamu berkeliling dan janganlah kamu merusakkan tepi janggutmu".

Dalam hal ini para Rabi atau ulama Yahudi menafsirkan bahwa kata pe'at di ayat tersebut sebagai rambut di depan telinga yang memanjang hingga ke ujung tulang pipi yang sejajar dengan tulang hidung.

Oleh sebab itu orang Yahudi tidak mau memotongnya, bahkan membiarkannya hingga panjangnya melebihi tulang rahang.

Menurut salah seorang filsuf Yahudi terkemuka abad pertengahan, bahwa "mencukur rambut tepi kepala adalah kebiasaan kafir", di Mishnah ditegaskan bahwa peraturan ini hanya berlaku untuk laki-laki.

Rabbi Hirsch Samson Raphael dalam komentarnya tentang taurat menegaskan bahwa Peyot/Pe'ot/Payot merupakan bentuk simbolik pemisah antara bagian depan dan belakang otak.

Bagian depan otak berkaitan dengan intelektual, sedangkan bagian belakang otak berkaitan dengan perasaan dan pengaturan gerak tubuh.

Baca Juga: Dosakah Menggunakan Harta dari Hasil Temuan? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Dengan demikian pemakaian Peyot secara sadar sedang membuat pernyataan bahwa dia mengakui kedua aspek dari pikiran tersebut dan bermaksud untuk menjaga bagian itu sesuai tugas yang mereka terima.

Selain itu, bahwa rambut juga merupakan sebuah simbol kebanggaan, karena merupakan bagian yang terlihat oleh orang lain.

Hal tersebut bisa menimbulkan kesombongan, untuk itu larangan memotong Peyot mengingatkan seseorang untuk tidak menekan penampilannya, tapi bergantung pada kecerdasan serta karakter yang baik.

Apapun tentang penafsiran yang disampaikan para rabi Yahudi ini yang jelas bahwa orang Yahudi adalah orang yang taat akan hukum yang mereka yakini.

Bagi mereka yang berusaha untuk menerapkan hukum berdasarkan penafsiran yang mereka buat.

Jika dalam ajaran Islam kita disarankan untuk memanjangkan jenggot dan mencukur kumis, Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Berbedalah kamu (jangan menyamai) dengan orang musyrik, peliharalah jenggot dan cukurlah kumis".(HR.AL Bukhari dan Muslim).

Selain itu ada juga hadis di mana Rasulullah SAW bersabda.
"Cukurlah kumis, peliharalah jenggot, berbedalah (jangan menyamai) orang-orang Majusi." (HR.Muslim).

Pada intinya Islam juga membuat style pembeda antara Islam dan kaum- kaum lainnya, sama sebagaimana orang Yahudi yang tidak mencukur rambut sampingnya Islam disarankan untuk merawat jenggot sebagai style identitasnya.

Selain itu, orang-orang Yahudi juga seringkali kita lihat memakai jas hitam, mengenai pemakaian jas hitam ini, ternyata ada banyak modelnya juga.

Beberapa model jas hitam yang biasa dipakai orang Yahudi seperti model Bekishe, Kapoteh dan Rekest.

Bekishe adalah mantel panjang biasanya terbuat dari bahan sutra atau Polyester yang berwarna hitam.

Pakaian ini banyak dipakai orang-orang Yahudi Hesidic, setelan ini biasanya dipakai ketika waktu liburan Shabbat dan liburan Yahudi atau diacara pesta pernikahan.

Sementara itu Kapoteh, banyak dipakai oleh pria Heredin yang sudah menikah, jas ini memiliki jahitan yang unik jika dibandingkan dengan Bekishe, Kapoteh terbuat dari bahan wol dan sutera.

Untuk Rekel sendiri biasanya dipakai untuk pakaian sehari-hari, yakni dari hari Minggu hingga Jum'at.

Hari libur orang Yahudi ini pada hari Sabtu yang biasa disebut dengan istilah Sabbat, meskipun Rekel ini dimaksudkan untuk penggunaan di hari kerja, tapi beberapa Hasidim mengenakannya di hari Shabbat.

Selain identik dengan jas hitam, orang Yahudi juga sering mengenakan topi yang penggunaannya sama dengan jas.

Topi yang biasa dipakai orang Yahudi ini biasa disebut dengan Fedorah atau Hamburg, pada awal abad ke-20, pakaian jas dan topi Fedorah menjadi pakaian umum yang dikenakan oleh orang-orang Eropa (film Charlie Chaplin)

Hingga komunitas sekte Yahudi Heredim dan Yahudi Ortodoks lainnya menjadikan mode fashion ini sebagai pakaian khas mereka sehari-hari.

Terdapat satu jenis pakaian yang harus dipakai oleh orang Yahudi yaitu Yamulke atau Kippah yakni semacam sebuah peci bulat.

Kippah ini mirip dengan peci yang dipakai umat Islam dan ini dipakai juga oleh Paus di Vatikan, Kippah ini seperti topi setengah bola yang dipakai sesuai dengan perintah agama mereka untuk menutup bagian kepala.

Selain itu Kippah ini tidak saja dipakai oleh orang Yahudi Ortodoks tapi juga dipakai oleh orang Yahudi Konservatif, Yahudi Modern, dan Zionism

Selain memakai topi Fedorah yang di dalamnya ada Kippah, pakaian kepala mereka juga memiliki banyak model seperti Kashket, Kolpik, Shtraimel, dan Spodik.

Jika Kashket ini sejenis topi, mungkin di tempat kita banyak yang menjualnya, model topi seperti ini biasanya dipakai oleh anak-anak Yahudi Hasidic sebagai alternatif Kippah.

Sejak awal abad ke 20 hingga perang dunia ke 2, banyak orang Yahudi Rusia dan Yahudi Polandia yang mengenakan topi ini sebagai bagian dari pakaian sehari-hari mereka.

Topi jenis ini diperkenalkan pada awal abad ke 19 sebagai pakaian kerja yang murah dan praktis untuk para pelaut dan pekerja pabrik di Eropa.

Kashket ini menjadi populer di kalangan masyarakat Yahudi Rusia perkotaan.

Sedangkan Kolpik merupakan sejenis tutup kepala tradisional yang dipakai oleh keluaega Rabbi Hasidim dan juga dipakai oleh anak-anak yang belum menikah.

Untuk Shtreimel sendiri merupakan topi bulu yang dikenakan oleh banyak pria Yahudi Ultra Ortodoks yang sudah menikah.

Baca Juga: Viral Video Burung Gagak Turunkan Bendera Israel dari Tiangnya yang Menggempar Dunia

Topi seperti ini juga banyak banyak dipakai oleh Yahudi Yerusalmi yang tinggal di Yerussalem.

Selanjutnya jenis topi Spodik yaitu topi bulu tinggi yang banyak dikenakan oleh beberapa orang Yahudi Heredi Hesidik terurama anggota sekte yang berasal dari kongres Polandia.

Itulah informasi tentang alasan mengapa orang Yahudi selalau mengenakan topi dan jas hitam, semoga informasi ini bermanfaat.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Jazirah Ilmu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah