Semangka Jadi Simbol Solidaritas Palestina, Kok Bisa? Begini Awal Mulanya

- 2 November 2023, 13:59 WIB
Ilustrasi awal mula Semangka jadi simbol solidaritas terhadap Palestina di tengah gempuran Israel.
Ilustrasi awal mula Semangka jadi simbol solidaritas terhadap Palestina di tengah gempuran Israel. /Pixabay

“Di Jalur Gaza, di mana para pemuda pernah ditangkap karena membawa irisan Semangka, yang menunjukkan warna merah, hitam, dan hijau Palestina, tentara hanya berdiam diri, dengan sikap bosan, saat prosesi berjalan dengan mengibarkan bendera yang pernah dilarang,” tulis jurnalis Times, John. Kifner.

Pada tahun 2007, tepat setelah Intifada Kedua, seniman Khaled Hourani menciptakan Kisah Semangka dalam sebuah buku berjudul Atlas Subjektif Palestina.

Di tahun 2013, dia kemudian mengisolasi satu cetakan dan menamakannya Warna Bendera Palestina. Hal ini berdampak besar dan kemudian dilihat oleh orang-orang di seluruh dunia.

Penggunaan Semangka sebagai simbol Palestina muncul kembali pada tahun 2021, menyusul keputusan pengadilan Israel bahwa keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur akan diusir dari rumah mereka untuk dijadikan tempat bagi pemukim.

 

Namun pada Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memberi polisi wewenang untuk menyita bendera Palestina.

Hal ini kemudian diikuti dengan pemungutan suara pada bulan Juni mengenai RUU yang melarang orang mengibarkan bendera di lembaga-lembaga yang didanai negara, termasuk universitas. RUU tersebut lolos persetujuan awal namun pemerintah kemudian runtuh.

Selanjutnya pada Juni 2023, Zazim, sebuah organisasi komunitas Arab-Israel, meluncurkan kampanye untuk memprotes penangkapan dan penyitaan bendera. Gambar semangka terpampang di 16 taksi yang beroperasi di Tel Aviv, dengan teks bertuliskan, “Ini bukan bendera Palestina.”

Direktur Zazim Raluca Ganea kemudian berkata bahwa dia dan organisasinya akan selalu menemukan cara untuk menghindari larangan yang tidak masuk akal dan tidak akan berhenti memperjuangkan kebebasan berekspresi dan demokrasi.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: time.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah