Palestina Tanah yang Didoakan Rosulullah dan Tanah Para Syuhada, Diharamkan Untuk Zionis Israel

- 9 November 2023, 11:59 WIB
Ilustrasi terkait negeri Syam atau Palestina tanah yang Dido'akan Rosulullah dan tanah para syuhada yang diharamkan bagi Israel.
Ilustrasi terkait negeri Syam atau Palestina tanah yang Dido'akan Rosulullah dan tanah para syuhada yang diharamkan bagi Israel. /Tangkapan layar/YouTube Alfaidah

KABAR BANTEN - Sesuai hadis Nabi Muhammad SAW dengan sangat jelas mendo'akan keberkahan wilayah Syam Palestina.

 

Nabi Muhammad SAW bersabda:" Allahumma Barik lanafi Syamina Wafi Yamanina" artinya ya Allah berkahilah kami pada negeri Syam kami dan negeri Yaman kami.(H.R Bukhari).

Lebih dari dari itu terdapat hadis Nabi yang menyatakan keberuntungan negeri Syam/Palestina.

Baca Juga: Inilah Kemuliaan Tanah Palestina Sebagai Jantungnya Dunia

Nabi bersabda artinya:"dari Zaidi bin tsabit dia berkata: kami menulis Al Qur'an dari pelepah kurma di sisi Rosulullah maka Rosulullah SAW bersabda:"beruntunglah bagi penduduk Syam, lalu kami bertanya, kenapa bisa seperti itu ya Rasulullah beliau bersabda: "sesungguhnya malaikat Dzat yang maha pengasih Allah, telah membentangkan sayapnya di atas negeri Syam(H.R. Tirmidzi nomor 3954 shahih).

Saat ini di negeri Syam atau Palestina sedang bergejolak pasukan Zionis Israel terus melancarkan serangan intensif di wilayah jalur Gaza yang menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur publik.

Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama bertahun-tahun dengan salah satu akar permasalahan utamanya adalah status wilayah.

Sumber konflik antara Israel dan Palestina berasal dari keputusan resolusi majelis umum PBB nomor 181 pada tanggal 29 November 1947 mengenai pembagian wilayah Palestina.

Keputusan tersebut membagi wilayah Palestina terbagi menjadi dua negara satu untuk masyarakat Yahudi dan satu untuk Arab Palestina.

Namun keputusan ini tidak sesuai dengan keinginan warga Palestina yang menolak pembagian wilayah tersebut.

Keputusan PBB ini memicu protes dari rakyat Palestina yang telah lama tinggal di wilayah tersebut.

Di sisi lain orang-orang Yahudi menyambut baik keputusan PBB ini, dan kemudian orang Yahudi memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 1948.

Hal ini mengakibatkan terjadinya perang yang tidak dapat dihindari.

Gaza terletak di sepanjang pantai Mediterania dan berperan penting sebagai jalur perdagangan dan maritim kuno.

Meskipun wilayah Gaza hanya seluas 365 km, namun selama setengah abad lebih Israel terus menghadapi tantangan yang sulit dalam usahanya mengusai Gaza.

Lantas kenapa Israel sulit menaklukan Gaza? Dan sulit mengalahkan Hamas pejuang Palestina?

Berikut informasinya sebagaimana dikutip Kabar Banten dari YouTube Alfaidah.

Israel tidak hanya berperang melawan pemerintah Palestina tetapi juga kelompok-kelompok militan Palestina.

Baca Juga: Terlanjur Melanggar Sumpah Atas Nama Allah? Begini Cara Menebusnya Kata Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya

Hamas merupakan pejuang Palestina yang berasal dari gerakan-gerakan nasionalis dan Islam militan di tepi Barat dan jalur Gaza yang berdedikasi untuk mendirikan negara Islam merdeka di Palestina.

Demi bisa menguasai Gaza Israel memiliki tujuan untuk memberantas pejuang Hamas.

Para pejabat Israel bahkan telah berulang-ulang kali mengatakan bahwa tujuan mereka adalah melenyapkan pejuang Hamas.

Namun mengalahkan pejuang Hamas tidaklah mudah, dan masih menjadi tantangan berat bagin Israel.

Wilayah Gaza adalah pemukiman penduduk Palestina, tantangan berat Israel lainnya dalam menaklukkan Gaza adalah penduduk Palestina.

Israel dianggap tidak layak menguasai tepi Barat dan jalur Gaza yang sebagian besar dihuni oleh warga Palestina.

Serangan yang dilakukan Israel agar bisa menguasai jalur Gaza, sudah banyak menimbulkan korban jiwa.

Hal itu mengakibatkan dampak kemanusiaan yang signifikan, upaya militer Israel di Gaza seringkali memicu kritik dunia dan kontroversi terkait korban sipil akibat serangan Israel yang menghasilkan tekanan internasional dari para pembela hak asasi manusia(HAM).

Sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948, bangsa Palestina telah mengalami berbagai bentuk penindasan, penjajahan, pengusiran oleh orang Yahudi atau Zionis Israel.

Banyak warga muslim Palestina yang terpaksa diusir dari kampung halaman mereka, tanah mereka dirampas.

Mereka warga Palestina mengalami perlakuan yang tidak manusiawi oleh tentara Israel, Israel telah menunjukkan tekad yang kuat untuk merebut Yerusalem Baitul Maqdis dan bahkan juga berbisi untuk menguasai wilayah lain yang telah lama diduduki oleh warga Arab Palestina.

Motivasi dibalik upaya Israel untuk menguasai Palestina adalah keyakinan bahwa tanah tesebut merupakan janji yang dijanjikan bagi mereka.

Dari sinilah akar konflik Israel-Palestina hingga mencapai puncaknya hari ini, perang terbuka pun tidak dapat dihindari hingga mengakibatkan hilangnya ribuan nyawa dari kedua belah pihak.

Dalam Al Qur'an sendiri ditegaskan bahwa tanah Palestina diharamkan untuk Bani Israil.

Al Qur'an menceritakan kisah Bani Israil diharamkan memasuki wilayah Palestina, Penyebabnya tidak lain karena kedurhaka'an dan sifat keras mereka terhadap Nani Musa.

Berikut keteraang Al Qur'an tentang hal tersebut, Allah SWT berfirman yang artinya: jika demikian maka negeri itu terlarang buat mereka selama 40 tahun, selama itu mereka akan mengembara kebingungan di bumi, maka janganlah engkau Musa bersedih hati memikirkan nasib orang-orang yang fasik itu"(Q.S: surat Al-Maidah ayat 26).

Ayat ini merupakan bantahan keras atas klaim Israel yang menganggap Palestina adalah milik mereka.

Dalam tafsir Kemenag dijelaskan wilayah Palestina yang dulu bernama negeri Kan'an tidak boleh dimasuki Bani Israil selama 40 tahun.

Selama kurun waktu itu mereka kebingungan tidak mengetahui arah dan tujuan dan tidak memiliki tempat untuk menetap.

Allah memerintahkan Nabi Musa agar tidak sedih atas musibah yang menimpa kaumnya yang fasik itu.

Menurut pendapat kebanyakan ahli tafsir Nabi Musa dan Nabi Harun berada di Padang gurun bersama-sama kaum Bani Israil tetapi Padang itu bagi Nabi Musa dan Nabi Harun merupakan tempat istirahat dan menambah ketinggian derajat mereka berdua.

Tindakan keingkaran bagi kaum Yahudi atau Bani Israil merupakan suatu siksaan yang berat setelah peristiwa di Padang pasir yang tandus tersebut berakhir Nabi Musa dan Nabi Harun wafat dan kembali ke Rahmatullah.

Murninya fitrah orang-orang Yahudi atau Bani Israil telah tercemar kesesatan menyebabkan mereka tersesat menjadi pengecut dan penakut.

Baca Juga: Tambah Ganas! Mengenal Pasukan Elit Muslim Akhmad Rusia Siap Bantu Palestina Hancurkan Israel

Sifat ini telah menjadi bagian dari batin mereka orang-orang Yahudi.

Meskipun Nabi Musa membimbing mereka ke jalan kebenaran, namun Bani Israil tetap menunjukan sikap pengecut.

Situasi di Palestina saat ini memerlukan bantuan dan dukungan serta doa bagi seluruh umat Islam, untuk itu mari kita membantu mereka baik itu dengan harta, tenaga dan do'a.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Alfaidah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah