Israel Mulai Panik! Taliban Siap Tempur Bantu Palestina

- 23 November 2023, 11:09 WIB
Ilustrasi terkait keprihatinan Taliban terhadap serangan Israel terhadap warga sipil Palestina, Taliban mengancam jika Israel tidak menghentikan serangannya maka Taliban siap tempur bantu Palestina.
Ilustrasi terkait keprihatinan Taliban terhadap serangan Israel terhadap warga sipil Palestina, Taliban mengancam jika Israel tidak menghentikan serangannya maka Taliban siap tempur bantu Palestina. /Tangkapan layar/YouTube Bilah Zulfikar

KABAR BANTEN - Setelah beberapa negara Timur Tengah seperti Irak, Iran, Lebanon dan Yaman menyatakan dukungannya untuk warga Palestina, dan mengecam tindakan Israel karena semena-mena terhadap warga sipil di Palestina

 

Kini Afganistan dengan pasukan Taliban nya dikabarkan akan ikut serta jika Israel tidak menghentikan serang ke Palestina

Sebagai kelompok militan bukan tidak mungkin jika Taliban akan membantu Palestina.

Baca Juga: Di Tengah Konflik Palestina Israel Inilah Beberapa Keistimewaan Wanita Palestina

Namun benarkah Taliban akan turut serta membantu Palestina? Berikut informasi Sebagaimana dikutip Kabar Banten dari YouTube Bilah Zulfikar.

Kabar bahwa Taliban akan ikut serta membantu Palestina jika Israel tidak menghentikan serangannya, informasi ini tersiar sejak Mentri luar negeri Iran Hosein Amir Abdullahian diketahui menelpon pihak Taliban dan melakukan pembicaraan rahasia.

Pembicaraan melalui sambungan telepon itu menjadi tanda tanya besar, sebab pada Mei 2023 Taliban dan Iran terlibat konflik kecil diperbatasan Afganistan dan Iran

Sehingga dari masing-masing pihak beberapa pasukannya mengalami luka-luka bahkan ada juga yang meninggal dunia

Setelah ditelusuri Prestv melaporkan bahwa dalam pembicaraan rahasia itu Iran rela mengesampingkan konfliknya dan mengajak Taliban agar menghimbau semua negara muslim untuk bersatu membela rakyat Palestina dan Masjidil Aqsha.

Selama panggilan tersebut Amir Abdullahian dan menteri luar negeri Afganistan Amir Khan Muttaqi saling menyampaikan keprihatinan mendalam atas serangan yang dilanggar oleh tentara Zionis Israel.

Bahkan dalam pembicaraan itu Amir Khan juga menyampaikan jika kelompok militan Taliban akan terus mencermati serta mengawasi kondisi yang sedang terjadi di Palestina, sekaligus secara tegas mendukung Palestina dan akan siap memberi bantuan dari sektor militer.

Kondisi Palestina bertambah buruk terbukti beberapa waktu lalu di dalam akun sosial media Taliban Public Relation Departement dengan mengunggah peta wilayah sebagian negara Arab.

Taliban menggambar arah panah dari Afganistan ke Palestina sebagai kode perjalanan mereka ke Palestina, perjalan ini akan melewati Iran, Irak dan Jordania.

Sayangnya dalam caption di postingan tersebut pihak Taliban mengutarakan kekecewaannya terhadap dua negara Arab lainnya dengan menulis Tagar Taliban telah mencapai kesepakatan memuaskan dengan Tagar Iran namun Irak tidak menanggapinya dan Yordania melarang kami melewati negara mereka, Negara-negara Arab menjadi tameng bagi tirani Israel mereka tak memperjuangkan kebebasan Palestina dan juga tidak membiarkan negara lain untuk berjuang, tak ada yang tahu apa alasan itu Irak dan Yordania tidak memberi respon dan izin kepada Taliban apalagi hubungan ke 3 negara ini bisa dibilang Nirpertikaya.

Apalagi jika kita ingin melihat dari sisi positifnya maka mungkin saja Taliban tidak diberi izin oleh Yordani dan Irak disebabkan ke 2 negara tersebut menghindari konflik yang semakin besar dan korban yang akan semakin banyak apalagi di mata negara-negara barat Taliban adalah pasukan militan yang citranya sangatlah buruk.

Baca Juga: Benarkah Palestina Merdeka Tanda Kiamat Sudah Dekat?

Bagaimana tidak jika kalian penikmat film barat yang bergenre peperangan atau misi militer anda pasti sudah sangat sering mendengar nama Taliban untuk menggambarkan kelompok teroris berbahaya yang suka memeras dan membunuh sandranya dengan sadis.

Namun bagi teman-teman yang baru mendengar Taliban akan kita bahas secara singkat agar teman-teman tahu siapa dan mengapa kelompok militan yang disiap membela Palestina itu memiliki citra buruk di negara-negara barat.

Mulai awal berdirinya kelompok Taliban dibentuk sekitar tahun 1990 an di daerah pedesaan Kandaar tepat setelah pasukan Uni Soviet mundur dari Afganistan ironisnya mundurnya Ini Soviet dari Afganistan tak membuat negara Islam itu terlepas dari konflik alasannya karena pemimpin Afganistan yang bernama Muhammad Najibullah masih seorang komunis ditambah lagi ada 3 faksi utama yang masih memiliki ideologi dan identitas tersendiri.

Sehingga menyebabkan terjadinya kekacauan karena saling memperebutkan kursi kekuasaan.

Pada tahun 1996 ketika kekacauan tengah berlangsung Mola Muhammad Umar datang membawa kelompok yang diberi nama Taliban untuk meruntuhkan rezim Najibullah yang saat itu dianggap sebagai pemimpin yang korup.

Hebatnya masih di tahun yang sama tepatnya pada tanggal 27 September 1996 Taliban berhasil menduduki 90 wilayah Afganistan dan menjadi kelompok yang berkuasa di negaranya.

Sejak berkuasa Taliban mendeklarasikan Islamic Emirat atau negara Islam yang tegas menerapkan hukum syariat Islam, seperti menghukum rakyatnya dengan cara cambuk atau dirajam jika ketahuan berzina, hukum potong tangan jika ketahuan mencuri.

Bahkan untuk kaum perempuan pekerjaan mereka dibatasi untuk pekerjaan domestik saja alhasil aturan itu menjadi satu diantara alasan negara Amerika Serikat melabeli Taliban sebagai kelompok radikal atau terorisme.

Parahnya brend Taliban sebagai teroris oleh Amerika semakin lantang disebarkan kedunia setelah Afganistan dituduh sebagai dalang penyerangan WTC yang hingga sekarang dikenal sebagai serangan 11 September 2001.

Sejak saat itu Amerika terus melakukan inovasi ke Afganistan mereka bahkan sempat menggulingkan kekuasaan Taliban karena mendatangkan banyak pasukan dan perlengkapan perang untuk menghabisi kelompok Taliban tersebut.

Tentu saja Taliban yang semakin hari pasukannya semakin bertambah justru tidak tinggal diam dan memberi perlawanan.

Dan sekitar 20 tahun lamanya berjuang di tanah sendiri pada tahun 2021 Taliban akhirnya berhasil memulangkan Amerika Serikat dan kembali menguasai Afganistan.

Setelah mendengar sejarah singkat Taliban, mulai dari siapa kelompok Taliban dan mengapa mereka dianggap teroris, sempatkah teman-teman berpikir seberapa besar kekuatan militer Taliban sampai-sampai Amerika saja menyerah untuk beradu senjata dengan Taliban

Kekuatan militer Taliban atau pemerintah Afganistan saat ini masih berada diatas angin dengan kekuatan yang lebih besar pasukan keamanan Afghanistan berjumlah lebih 300.000 orang jumlah itu sudah mencakup kepolisian Afganistan, angkatan darat serta udar.

Akan tetapi menurut data pusat pemberantasan terorisme Amerika Serikat kekuatan militer Taliban sulit untuk diukur sebab ada perkiraan yang memperlihatkan bahwa kekuatan militer kelompok Taliban ini berjumlah 60.000 jiwa namun dengan ditambah milisi dan pendukung lainnya jumlah mereka bisa melebihi 200.000 orang saking sulitnya mengukur kelompok Taliban ini dokter Mike Martin mantan perwira tentara Inggris memperingatkan di dalam bukunya yang berjudul Entiment War jika terlalu berbahaya untuk mendefinisikan Taliban sebagai satu kelompok monolit atau satu kelompok militer.

Pasalnya Taliban lebih mendekati sebuah koalisi longar dari para pemegang waralaba Independen dan kemungkinan besar bersifat sementara.

Dalam menjalin kerjasama dengan kelompok militer lainnya untuk persenjataan dan akusistanya Taliban lebih banyak mendapatkan dari hasil rampasan perang atau perlengkapan perang yang ditinggal oleh rivalnya seperti Ini Soviet dan Amerika Serikat.

Pertama ada kendaraan lapis baja, seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan meskipun belum ada angka pasti penilaian intelejen namun Taliban diyakini mengendalikan lebih dari 2000 unit lapis baja termasuk Hungfi hingga kendaraan anti ranjau M1117 Guardian Max Pro Mr Aps dan Oskos Atv.

Baca Juga: Terlanjur Melanggar Sumpah Atas Nama Allah? Begini Cara Menebusnya Kata Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya

Selain merebut alusista daratnya Taliban juga berhasil menguasai beberapa alusista dari sektor udara, jika dihitung-hitung setidaknya mencapai 208 unit pesawat yang terdiri dari Helikopter Black Hawk, Helikopter Scout Attack, Drone Militer Scan Eagle, pesawat serangan ringan hingga pesawat angkut militer itu belum termasuk senjata altileri yang jumlahnya mencapai 600.000 unit senjata infantri seperti M16 dan M4.

Kemudian 80.000 kendaraan militer 162.000 peralatan komunikasi dan 16.000 perangkat kacamata infra merah.

Dari beberapa ulasan ini Talibannl sudah sangat membuktikan bahwa kelompok militernya dapat menyusahkan rivalnya di medan perang apalagi jika benar-benar Taliban membantu Hamas memperjuangkan kemerdekaan Palestina.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Bilah Zulfikar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah