Tamu tak Diundang Ikut Nimbrung, Pembahasan PKH Berakhir Ricuh

- 21 Agustus 2017, 13:45 WIB
pkh ilustrasi
pkh ilustrasi

LEBAK, (KB).- Pertemuan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Muhammad Iyos Rosyid alias Yosa dan Kepala Desa (Kades) Citorek Sabrang, Asid Rosidin, pada hari Kemerdekaan RI ke-72 harus berlanjut ke Mapolres Lebak.  Keduanya berseteru hebat setelah salah seorang tamu tak diundang warga Kecamatan Cipanas yang juga pendamping PKH, Nariudin ikut nimbrung pada pertemuan itu. Menurut informasi, kronologis terjadinya pelemparan segelas kopi oleh kepala desa kepada dirinya, bermula ketika ia hendak melakukan koordinasi terkait pekerjaan soal pembuatan buku rekening BRI penerima bantuan PKH. Saat itu, ia meminta izin kepada Kades Citorek Sabrang untuk melakukan koordinasi program, dan kades menerima serta mempersilakannya masuk ke ruang kerjanya. Di ruangan kerja, kades memangil sekretaris desa bernama Sarnuki untuk membahas, sehingga ketiganya terlibat percakapan soal pekerjaan. Namun, sekitar lima belas menit kemudian, datang seorang lelaki yang diketahui warga Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak kelahiran Citorek bernama Nariudin, yang tidak terlalu dikenal oleh Yosa dan tidak diketahui secara pasti kapasitasnya di Desa Citorek Sabrang. Tak lama kemudian datang pula ketua BPD, Karman. Di tengah perbincangan dengan perangkat desa tersebut, tiba-tiba Nariudin ikut berbicara. Namun, bukan terkait materi pekerjaan akan tetapi menanyakan perihal lain soal adanya aksi demo di Kecamatan Malingping beberapa waktu lalu. ”Yos, apa kamu ikut demo di Malingping ?,” ujar Nariudin pada saat itu. Mendengar perrtanyaan dan tuduhan Nariudin itu, Yosa dengan tegas menjawab tidak, karena saat itu sedang bekerja di Rangkasbitung. Mendengar jawaban Yosa seperti ini, Nariudin malah lebih jauh menuduh dirinya sebagai aktor intektual aksi demo ke kantor Kecamatan Malingping dan seorang aktivis mahasiswa. Karena menganggap pertanyaan Nariudin yang sudah melenceng dari persoalan yang sedang dibahas, Yosa mempertanyakan keberadaan Nariudin di ruangan kerja Kades Citorek Sabrang. Nariudin keluar dari ruangan kerja Kades dan menantang Yosa untuk berkelahi di luar. Saat Nariudin keluar, kades marah dan melempar Yosa dengan gelas berisi air kopi, tapi tidak kena. Tidak cukup disitu kemudian kades melemparkan kembali gelas berisi air putih dan itu pun tidak kena juga, karena waktu itu Yosa langsung ditarik ke luar sama ketua BPD Karman. Saat Yosa hendak keluar itulah, Asid yang merupakan adik dari Camat Malingping, Sukanta ini mengejarnya membawa balok kayu dan melontarkan ancaman kepada dirinya. Kades Citorek Sabrang, Asid Rosyidin mengatakan, saat kedatangan Yosa ke ruangan kerjanya, dia dan sejumlah unsur Muspika dan ulama bersiap mengikuti acara syukuran peringatan hari kemerdekaan. Dirinya menyempatkan diri menerima Yosa sebagai pendamping PKH. Di tengah pembicaraan, tiba-tiba masuk Nariudin ke ruangan kerjanya dan ikut berbicara. ”Kedua-duanya, baik Yosa maupun Nariudin tidak saya undang ke ruangan kerja saya,” kata Asid, Ahad (20/8/2017). Didalam ruangan kerjanya, lanjut Asid, Yosa dan Nariudin yang juga merupakan pendamping PKH terlibat pertengkaran, sehingga dirinya mengusir keduanya dari ruangan kerja. ”Mereka tiba-tiba ribut di ruangan kerja saya, sehingga keduanya saya usir keluar,” ucapnya. Kades mengaku tersulut emosi oleh sikap dan perkataannya. Pada saat itu, Yosa, di ruangan kerja kades sambil tumpang kaki berbicara, bahwa dirinya (Asid) seharusnya sudah diberhentikan dari jabatannya sebagai kades oleh bupati jika Yosa tidak kasihan. ”Sekarang apa kapasitas dia bisa memberhentikan saya sebagai kepala desa. Jika saya salah, saya siap diberhentikan kapan saja,” katanya. Kasat Reskrim Polres Lebak AKP Zamrul Aini kepada sejumlah wartawan mengatakan, Polres Lebak telah mendapatkan laporan dari Mohamad Iyos Rosyid alias Yosa warga Kampung Sukamaju RT 02/02, Desa Citorek Sabrang, Kecamatan Cibeber, soal ancaman yang diterimanya dari Kades Asid. Pihaknya saat ini masih mendalami laporan yang disampaikan oleh pelapor ke Mapolres Lebak. "Belum ada yang diperiksa, kami masih dalami laporannya. Senin atau Selasa minggu kami akan periksa saksi-saksi lainnya. Nanti kita kabarin kalau ada perkembangan lebih lanjut yah," tuturnya kepada wartawan melalui sambungan telepon. (H-34)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah