LEBAK, (KB).- Ketersediaan kantong darah di Unit Transfusi Darah PMI Lebak terbilang minim, karena saat ini jumlahnya di bawah seratus kantong darah. Kepala UTD PMI Lebak, Dokter Suharmanullang menyatakan, minimnya ketersediaan darah karena meningkatnya permintaan darah dari pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit maupun klinik. "Jika jumlahnya di bawah seratus, maka stok darah dalam kondisi tidak aman. Secara umum jumlah ketersediaan itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dua hari ke depan," kata Suharmanullang, Selasa (10/10/2017). Menurutnya, minimnya persediaan darah di PMI membuatnya tidak tenang karena khawatir tidak dapat melayani kebutuhan darah pasien, mengingat kebutuhan pasien dalam sebulan itu mencapai 1.000 kantong darah. "Untuk mencapai kebutuhan tersebut, kami sudah berupaya menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan, sekolah dan instansi terkait. Tapi jumlah pendonornya masih terbatas sehingga masih dibutuhkan banyak pendonor," ujarnya. Pelaksana harian UTD PMI Lebak Firman Rachmatullah menuturkan, saat persediaan darah terbatas, pihaknya secara persuasif meminta keluarga pasien menjadi pendonor. Firman berharap, keluarga pasien bisa memahami dan memaklumi karena untuk kepentingan masyarakat banyak. "Darah yang didonorkan untuk membantu menolong pasien lain yang sama membutuhkan. Untuk itu kami berharap kerja samanya agar persediaan darah terus mencukupi," tuturnya. (Lugay/Job)***