Menuju Lumbung Pangan Melalui Percetakan Sawah Baru

- 23 Januari 2018, 15:45 WIB
5---panorama-sawah-
5---panorama-sawah-

PERMASALAHAN ketersediaan pangan, khususnya beras selalu menghantui pemerintah dan masyarakat sejak beberapa tahun belakangan ini. Disatu sisi kebutuhan pangan terus meningkat, sedangkan disisi lain, alih fungsi lahan sawah setiap tahun terjadi secara masif pada areal persawahan yang cukup luas. Oleh karena itu, upaya penambahan baku lahan tanaman pangan melalui perluasan sawah menjadi sangat penting, seperti halnya yang telah dan akan dilakukan Pemkab Lebak, melalui percetakan sawah baru yang dilakukan pemerintah maupun swadaya petani. Pada tahun 2017, lahan sawah di Kabupaten Lebak telah bertambah seluas 6.946 hektare sehingga jumlah total seluas 53.946 hektare dari sebelumnya 47.000 hektare. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak, Dede Supriatna menyatakan, pada 2017 pihaknya melakukan percetakan sawah baru di Kecamatan Cirinten seluas 150 hektare, dengan melibatkan TNI dan kelompok tani. Selain itu, kelompok tani di wilayah lain juga melakukan percetakan sawah baru secara swadaya. ”Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung swasembada pangan sehingga setiap tahun digulirkan program percetakan sawah baru,” kata Kadistanbun Dede Supriyatna, Senin (22/1/2018). Menurutnya, percetakan sawah baru itu dimaksudkan untuk meningkatkan produksi juga produktivitas pangan sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi petani, dan menjadikan Lebak sebagai daerah lumbung pangan di Provinsi Banten. Dijelaskan, dari lahan sawah baku di Kabupaten Lebak seluas 53.946 hektare juga teraliri jaringan sarana irigasi sebanyak 190 unit dan bisa mengaliri seluas 26.909 hektare. Sedangkan, areal sawah yang masuk kategori tadah hujan dan tidak memiliki jaringan irigasi seluas 27.030 hektare. Kadistanbun mengapresiasi target produksi pangan di Kabupaten Lebak tahun 2017 terealisasi sebanyak 698.463 ton gabah kering pungut (GKP) dan jika dikonversikan beras sekitar 360 ribu ton setara beras atau surplus 157.000 ton dan mencukupi selama 13,8 bulan dengan penduduk 1,2 juta. Ditambahkan, selama ini, petani Kabupaten Lebak terus meningkatkan penerapan rekayasa teknologi guna mendongkrak produksi dan produktivitas pangan. Penerapan rekayasa teknologi itu dengan penggunaan benih unggul yang memiliki sertifikasi, pemupukan yang berimbang antara pupuk organik dan non organik serta penerapan tanam jejar legowo. (Nana Djumhana)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah