Sejumlah Sungai Meluap, Puluhan Rumah Terendam Banjir

- 23 Januari 2018, 07:30 WIB
1---Banjir
1---Banjir

LEBAK, (KB).- Puluhan rumah di Desa Umbul Jaya dan Sungai Ciliman di Desa Tamansari dilaporkan terendam banjir akibat luapan Sungai Ciateul di Desa Cidahu dan Sungai Cinapen yang melintasi beberapa desa di Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak. Selain puluhan rumah, dua pondok pesantren juga terendam banjir yakni Pondok pesantren (Ponpes) Al - Ikhsan di Kampung Ciateul Desa Cidahu Kecamatan Banjarsari. Di lokasi itu, ketinggian air mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter. "Saat ini banjir terus meluas ke Desa Gunungsari, Desa Lebak Keusik dan Desa Keusik. Kami masih terus berupaya mengimbau warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Ciliman dan Cilember untuk tetap mewaspadai banjir karena curah hujan masih tinggi," ujar Abdul Rochim melalui sambungan telepon selulernya. Ia berharap warga yang tinggal dan bermukim di sepanjang aliran sungai yang meluap untuk tetap waspada dan cepat melaporkan kepada pihak pemerintah desa, relawan Tagana dan TNI juga kepolisian jika terjadi hal yang tidak inginkan."Kita juga mengimbau agar warga cepat melaporkan jika kemungkinan air terus meninggi. Sekarang memang ketinggian air rata-rata baru sekitaran 50 sentimeter," katanya.
Banjir terparah terjadi di Kampung Bojong Meong dan Kampung Sirna Mulya Desa Umbul Jaya Kecamatan Banjarsari. Sedikitnya 21 rumah yang dihuni oleh sebanyak 37 kepala keluarga (KK) di dua kampung tersebut terendam dengan ketinggian air mencapai 1 meter.  "Ya benar, banjir terparah dengan ketinggian air 1 meter terjadi di Kampung Bojong Meong dan Kampung Sirna Mulya Desa Umbul Jaya. Penyebabnya karena curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan Sungai Cinapen meluap," ujar relawan Tagana Kecamatan Banjarsari, Muhamad Basori kepada wartawan, kemarin. Menurut Kepala Desa Cihujan, Kecamatan Cijaku, Hj. Bedah Khoirunisa mengatakan, sejumlah aliran sungai meluap hingga menggenangi rumah warga. Luapan air sungai tersebut akibat hujan deras yang terjadi selama dua hari kemarin. "Alhamdulillah masih terkendali. Kami telah meninjau secara langsung khususnya di sejumlah kampung rawan banjir di antaranya Cisasah. Dan memerintahkan para aparatur desa serta para RT untuk terus memantau perkembangan dan terus mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya," tuturnya. Permukaan Sungai Ciujung Naik 3 Meter Lebih Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menetapkan status waspada banjir, menyusul ketinggian permukaan Sungai Ciujung mencapai 329 sentimeter atau 3,29 meter, dan debit air 303 M3 per detik. "Kami siaga penuh di posko utama guna menghadapi banjir dengan mempersiapkan peralatan evakuasi," kata Kepala BPBD Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Senin (22/1/2018). Masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciujung yang jumlahnya mencapai ribuan kepala keluarga agar meningkatkan kewaspadaan banjir. Selama ini, curah hujan di daerah itu cenderung meningkat dengan intensitas ringan dan lebat. Bahkan, curah hujan di wilayah Kabupaten Lebak berlangsung sejak Senin (22/1/2018) dini hari hingga siang. Berdasarkan hasil pemantauan, permukaan Sungai Ciujung yang melintasi Kota Rangkasbitung ditetapkan status waspada banjir. Permukaan tinggi sungai sudah menembus 329 sentimeter dan debit air 303 M3 per detik sehingga berpotensi banjir jika hujan hingga malam hari. "Kami minta warga mewaspadai banjir karena Sungai Ciujung berstatus waspada," ujarnya. Menurut dia, saat ini Sungai Ciujung yang menampung air dari kawasan hulu Taman Nasional Gunung Halimun (TNGHS) dan kawasan hutan adat Baduy dapat menimbulkan luapan banjir. Masyarakat diminta waspada guna menghindari pengurangan risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa. Apabila hujan terjadi dini hari, dia mengimbau sebaiknya masyarakat dapat meningkatkan waspada banjir. Sebab, jika banjir terjadi malam hari tentu menyulitkan para relawan untuk melakukan pertolongan dan evakuasi. BPBD kini mempersiapkan peralatan evakuasi, seperti kendaraan operasional, mesin sedot, perahu, pelampung, logistik dan tenda besar. "Kami siaga di posko bencana alam selama 24 jam untuk melayani masyarakat jika terjadi bencana alam," tuturnya. Sementara itu, masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Ciujung mulai mengemas perabotan rumah tangga dan elektronik karena khawatir terjadi banjir menyusul curah hujan meningkat. "Kami lebih baik mengamankan perabotan rumah tangga dan elektronika guna menghindari genangan banjir," kata Udin (45) warga Kalimati Rangkasbitung. Camat Rangkasbitung Ade Sutiana mengimbau warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai melakukan ronda malam hari guna menghindari korban jiwa. Sebab, saat ini curah hujan berpotensi pagi, siang, sore, malam hingga dinihari. "Kami minta warga bantaran sungai agar waspada banjir agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar," ucapnya. (DH/ND)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x